Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maag Sudah Parah, Perlu Asupan Fucoidan

Kompas.com - 29/06/2010, 09:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Banyak orang beranggapan, sakit maag bisa reda kalau lambung diisi dengan makanan. Anggapan itu tak sepenuhnya benar. Meskipun telah mengisi lambung dengan makanan, belum tentu nyeri di lambung langsung hilang. Bahkan, kadang-kadang malah bisa bertambah parah.

Asal tahu saja, maag terjadi karena membanjirnya kandungan asam di lambung. Nah, untuk menanggulanginya sudah tentu harus dengan menurunkan kadar asam itu.

Penurunan kadar asam ini bisa dilakukan dengan mengkonsumsi obat jenis antasida. Obat ini mampu menetralkan asam lambung yang berlebihan sekaligus meredakan rasa nyeri pada lambung. Antasida mengandung campuran garam alumunium, magnesium, dan simetikon.

Cara kerjanya, garam alumunium dan magnesium akan mengikat asam lambung sehingga jumlahnya berkurang. Sedangkan kandungan simetikon berfungsi untuk membantu gas yang timbul karena asam lambung keluar dari saluran pencernaan."Sehingga tingkat keasaman (pH) di lambung jadi normal kembali di kisaran 3-4," ujar Mulyadi Tedjapranata, pakar kesehatan klinik Medizone. Saat kadar asam lambung tinggi, ukuran pH di lambung bisa melorot ke angka 1-2.

Mulyadi menyarankan agar saat mengonsumsi antasida ini tidak dibarengi dengan obat-obatan yang lain. Soalnya bisa saja mengakibatkan reaksi yang berbeda sehingga malah akan membuat parah. "Obat ini juga tidak dianjurkan dikonsumsi dalam jangka waktu panjang," tambahnya.

Karena sifat dari antasida yang hanyamengurangi asam, setelah nyeri hilang, Anda dianjurkan untuk mengkonsumsi obat lain guna mengurangi produksi asam lambung yang berlebihan. Obat jenis proton pump inhibitor bisa menjadi rujukan. Obat ini dapat mengontrol produksi asam yang berlebihan di lambung.

Nah, jika ternyata maag sudah parah dan terjadi luka pada mukosa yang berfungsi melindungi dinding lambung, Anda perlu obat lain. Para dokter menganjurkan Anda mengonsumsi obat jenis sukralfat. Sukralfat ini merupakan turunan dari glukosa. Sukralfat bekerja dengan menempel pada selaput, sehingga terbentuk semacam lapisan yang berguna melindungi selaput mukosa lambung dari gesekan penyebab iritasi atau luka.

"Tapi sukralfat ini hanya berfungsi melapisi saja, tidak menyembuhkan luka," jelas Anastacia Japri, pakar kesehatan dari Novell Pharmaceutical Laboratories..

Agar bisa menyembuhkan, Anda perlu mengonsumsi obat jenis fucoidan. Fungsi dari obat ini, selain melapisi dinding lambung juga bisa memicu percepatan degenerasi sel luka pada lambung sekaligus mematikan bakteri dengan memakannya. "Jadi bakteri akan keluar dari sistem pencernaan," paparnya. (Raymond Reynaldi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com