Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bau Belerang di Pulau Rondo

Kompas.com - 04/07/2008, 14:08 WIB

PULAU RONDO, JUMAT - Tim Ekspedisi Garis Depan Nusantara yang menumpang KM Deklarasi Djuanda melanjutkan ekspedisinya di Pulau Rondo. Pulau tersebut merupakan pulau terluar yang berada di ujung barat Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

Tim yang dikomandani Haris Mulyadi telah membuang jangkar di sisi timur pulau sejak Kamis (3/7) sekitar pukul 11.00 WIB. Sebelumnya mereka bertolak dari Sabang sekitar pukul 08.10 WIB.

"Sekarang kita sedang memutari Pulau Rondo, pulaunya agak curam. Ini kita sedang berjalan di batu-batu, agak licin di sini," ujar Haris saat dihubungi. Pulau Rondo, dengan luas sekitar 4 kilometer persegi, merupakan pulau tanpa penghuni. Kondisi pulau ini berupa karang dengan kemiringan curam dan memiliki vegetasi hutan.

Menurut Haris, mereka hingga saat ini belum menemukan pantai berpasir. Sepanjang perjalanan mereka hanya menemukan batu-batu yang kebanyakan berupa batu-batu koral, tebing-tebing curam, serta karang.

Di Pulau Rondo pun terdapat daerah yang merupakan KM 0 Indonesia. Bedanya dengan Sabang, pulau ini sangat jarang dikunjungi, terlebih kondisi medan dan laut yang cukup sulit. Pulau ini tak berpenghuni dan sebagai salah stau pulau terluar sudah terdapat menara mercusuar.

"Kemarin waktu sampai ada pondok menara mercusuar di tepian tebing, tapi kondisi medannya tidak curam, dan dari situ bisa naik ke tengah-tengah pulau sekitar 50-75 meter," jelasnya.

Selain dijaga lima orang penjaga mercusuar, pulau ini juga dijaga lima orang marinir yang berganti giliran dengan marinir lainnya setiap dua bulan sekali. Lokasi kamp marinir dengan mercusuar pun berbarengan, kompleksnya saling berhadapan. Jadwal pergantian pun dibuat sama satu dengan yang lain guna antisipasi keterbatasan alat transportasi.

Saat menelusuri pulau, Haris bersama tim ditemani tiga orang navigasi marinir dan dua penjaga mercusuar. Di tepi pantai, ia juga menemukan tebing karang yang mengeluarkan bau menyengat. Diduga bau tersebut sebagai bau belerang. Karangnya sendiri berwarna kuning. Menurut perhitungan Haris, penelusuran pulau akan selesai sore hari.

"Kita belum menanam prasasti, sementara ini kita sedang berjalan menuju titik terluar pulau, kalau tidak di tempat tersebut kita akan mengarah ke garis yang sejajar dengan titik terluar," tambahnya.

Seharusnya sebelum mengarah ke Pulau Rondo, tim Deklarasi Juanda melanjutkan ekspedisi ke Pulau Benggala. Namun sulitnya medan membuat tim terlebih dahulu melanjutkan ekspedisi ke Pulau rondo.

"Benggala itu sendiri pulau karang, sebelumnya kita sudah mencari info di Sabang, menanyakan navigasi marinir, dan menurut mereka pulau itu sulit untuk didarati, jadi kita pikir untuk ke Pulau Rondo terlebih dahulu. Semoga besok (Sabtu, 5/7) kita bisa bertolak kesana" ujar Dan Op Haris. (M11-08)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

IHSG Turun 19,2 Poin, Rupiah Melemah

Whats New
Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Catat, Ini Jadwal Perjalanan Ibadah Haji Indonesia 2024

Whats New
Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Pada Liburan ke Luar Negeri, Peruri Sebut Permintaan Paspor Naik 2,5 Lipat Pasca Pandemi

Whats New
Jakarta, Medan, dan Makassar  Masuk Daftar Smart City Index 2024

Jakarta, Medan, dan Makassar Masuk Daftar Smart City Index 2024

Whats New
Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Pentingnya Transparansi Data Layanan RS untuk Menekan Klaim Asuransi Kesehatan

Whats New
Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Apakah di Pegadaian Bisa Pinjam Uang Tanpa Jaminan? Ini Jawabannya

Earn Smart
Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Bea Cukai Kudus Berhasil Gagalkan Peredaran Rokol Ilegal Senilai Rp 336 Juta

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com