Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Harmonisasikan Belanja Modal dan Barang

Kompas.com - 19/08/2008, 13:58 WIB

JAKARTA, SELASA - Untuk mendorong laju pertumbuhan ekonomi, namun sekaligus juga meminimalkan belanja negara agar terjadi penghematan anggaran, pemerintah melakukan harmonisasi belanja barang dan belanja modal tahun anggaran 2009.

Harmonisasi dilakukan dengan cara mengoptimalkan belanja modal pemerintah yang harus meningkat pada tahun depan, dan sebaliknya meminimalkan belanja negara dengan cara penghematan.

Hal itu disampaikan Kepala Badan Kebijakan Analisa Fiskal Departemen Keuangan Anggito Abimanyu menjawab pers, seusai mengikuti rapat koordinasi yang dipimpin Wakil Presiden (Wapres) Muhammad Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jakarta, Selasa (19/8).

Rapat dihadiri oleh sejumlah menteri terkait seperti Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Purnomo Yusgiantoro, Menteri Pendidikan Nasional Bambang Sudibyo, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Perhubungan Syafii Djamal, Menteri Pertahanan Juwono Sudarsono.

Namun, Menteri Koordinator Perekonomian yang dijabat oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati justru tidak hadir. "Rapat tadi tidak membahas penambahan anggaran di APBN 2009. Akan tetapi, melhat kembali komposii belanja barang dan modal supaya ada harmonisasi di anggaran," ujar Anggito.

Menurut Anggito, supaya penggunaan anggaran itu fokus, belanja modalnya harus dinaikan. Sebab, dengan begitu, hal itu akan mendorong pertumbuhan ekonomi. "Akan tetapi, sebaliknya belanja barang harus diminimalkan, karena harus dihemat," tambah Anggito.

Catatan Kompas, belanja barang di APBN 2009 tercatat sebesar Rp 76,4 triliun dan belanja modal tercatat sebesar Rp 90,7 triliun. Total belanja pemerintah mencapai Rp 818,2 triliun.

Dalam rapat itu, Kalla, lanjut Anggito, juga menanyakan belanja barang di Departemen Pekerjaan Umum dan Departemen Perhubungan. "Berapa kebutuhan anggaran selama tiga tahun ke depan itu? Dan, berapa yang sudah dialokasikan dan ditampung di APBN 2009. Sedangkan yang belum ditampung sekarang, akan ditampung di anggaran tahun-tahun mendatang," papar Anggito.

Ditambahkan oleh Anggito, Kalla juga menanyakan bagaimana halnya dengan pendanaan proyek-proyek infrastruktur Public Privat Partnershif (PPP) seperti jalan tol, listrik dan sebagainya. "Karena proyek-proyek tersebut, tidak sepenuhnya APBN, akan tetapi bisa dikerjasamakan dengan pemerintah dan swasta," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com