JAKARTA, KAMIS — Dunia penerbangan Indonesia masih memprihatinkan, pascapanjangnya daftar kecelakaan pesawat dan ditutupnya akses penerbangan maskapai penerbangan Indonesia ke Eropa. Bahkan, untuk mencapai target wisatawan asing masuk ke Indonesia, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata harus bekerja sama dengan maskapai asing.
Maskapai asing yang ketiban pulung adalah Singapore Airlines (SIA). Kamis (21/8) siang ini kedua pihak telah menandatangani MOU di Gedung Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Jakarta. MOU ini dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik mengeluhkan larangan terbang maskapai Indonesia ke Eropa karena menghambat pencapaian target wisatawan asing dalam rangka Visit Indonesia Year 2008 sebanyak 7 juta orang.
Karena tertutupnya akses penerbangan Indonesia ke Eropa, Jero berkelakar akan menggunakan Singapore Airlines ke mana pun dia pergi. "Saya akan pergi ke belahan dunia mana pun jika tidak bisa menggunakan Garuda. Soalnya kalau mau ke Berlin saya enggak bisa," katanya sambil tertawa.
Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini pihaknya tidak bisa membuka akses larangan terbang ke Eropa. Yang bisa dilakukan, lanjutnya, adalah membuka jalan agar turis asing bisa masuk ke Indonesia. Untuk itu, pemerintah akan terus melakukan bekerja sama dengan airlines asing. "Semakin banyak airlines luar negeri di Indonesia akan makin banyak turis asing yang masuk," tuturnya.
Berdasarkan nota kesepahaman itu, kedua pihak memberikan kontribusi sebesar 250.000 dollar AS dalam waktu 3 tahun, terhitung 1 Agustus 2008. Dana tersebut akan digunakan untuk kegiatan promosi bersama di negara pasar utama pariwisata Indonesia, seperti Eropa, Asia Utara-Timur-Tengah, India, Australia, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat. "Saya percaya MOU ini akan semakin mempererat hubungan antara Singapore Airlines dan Indonesia," kata Executif Vice Presiden Markerting and Region SIA Huang Cheng Eng.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.