Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPOM Manado Sidak Produk Susu China Di Tingkat Distributor

Kompas.com - 25/09/2008, 16:43 WIB

MANADO, KAMIS  - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Manado melakukan sidak ke distributor produk mengandung susu China yang saat ini dilarang beredar di Indonesia.
     
"Sidak dilakukan di gudang dua distributir guna  diinventarisir berapa banyak produk yang sudah ditarik dari pasaran serta jumlah stok masih tersisa," kata Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan, BPOM Manado, Johny Dera, di Manado, Kamis.

Beberapa  produk mengandung susu Cina  beredar di Manado diantaranya  Oreo Stick Wafer, M&M?s Kembang Gula Cokelat Susu,  M&M’s Cokelat Susu, White Rabbit Creamy Candy.

"Namun produk-produk tersebut sudah ditarik sendiri oleh pedagang dan tidak terlihat dipajang di swalayan dan toko pedagang lainnya di Manado,"kata Johny.

Johny Dera mengatakan, distributor bertanggungjawab penuh pada peredaran barangnya, makanya ketika ditemukan ada kandungan bahan berbahaya ataupun sudah kadaluwarsa harus segera ditarik dari peredaran.

"Kita akan melihat sudah berapa jauh yang dilakukan distributor terhadap barang jualannya, makanya akan dilakukan sidak langsung ke gudang milik mereka,"kata Johny.

Store Manager Multi Mart Manado, Djumadi Kiay Demak mengatakan, ketika mendapat pemberitahuan ada makanan ditarik dari peredaran langsung mengembalikannya ke distributor.

"Swalayan hanya penjual makanya kalau barang tersebut sudah dilarang beredar dikembalikan ke distributor dan semua produk yang mengandung makanan Cina dan sudah dilarang beredar sudah disampaikan kepada mereka,"kata Djumadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com