Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Diminta Bangun Industri KA Indonesia

Kompas.com - 07/11/2008, 22:05 WIB

TOKYO, JUMAT - Upaya Indonesia untuk merevitalisasi perkeretaapian nasional membutuhkan keterlibatan aktif Jepang yang dikenal maju dalam membangun transportasi massal yang cepat, aman, dan nyaman. "Namun Jepang juga diminta bisa bersinergi dengan industri strategis Indonesia dalam membangun sistem transportasi massal berbasis rel ini," kata Dubes RI untuk Jepang, Jusuf Anwar di Tokyo, Jumat (7/11), saat menerima kedatangan Dirjen Perkeretaapian Departemen Perhubungan, Wendi Aritonang.

Dirjen baru saja usai meninjau kesiapan tiga calon perusahaan Jepang yang akan membangun proyek MRT (Mass Rapid Transportation), sekaligus menyampaikan kesiapan mitra lokal Indonesia untuk bersama-sama mengerjakan kegiatan tersebut.

Komitmen Jepang, kata Dubes, sebetulnya tidak perlu diragukan lagi, mengingat selama ini Jepang kerap membantu pembiayaan proyek-proyek transportasi, baik melalui pinjaman berbungan rendah maupun hibah.

Menurut dubes, sudah saatnya Indonesia, apalagi Jakarta sebagai ibukota negara, memiliki moda transportasi massal yang layak, setelah selama ini sempat terabaikan. Apalagi jika dibandingkan beberapa negara ASEAN lainnya, Indonesia terlambat dalam mengembangkan MRT berbasis rel.

Hal senada juga disampaikan Wendi Aritonang yang menyebutkan sejarah kerjasama yang panjang antara dunia transportasi Indonesia dan Jepang, yakni lebih dari 20 tahun.

Kerja sama antara industri Jepang dan Indonesia, menurut mantan Sekjen Dephub itu, kini menemukan momentumnya, tatkala dunia dilanda krisis ekonomi global. "Makanya kini digalang kerjasama yang mau melibatkan perusahaan-perusahaan Indonesia untuk menyediakan komponen lokalnya. Selain hemat juga memudahkan dalam kegiatan pemeliharaannya, karena sebagian besar komponennya sudah mampu dibuat di Indonesia," ujar Aritonang.

Pemerintah kini juga serius memperhatikan moda transportasi kereta api dengan mengucurkan dana revitalisasi perkeretaapian sebesar Rp 19,5 triliun secara bertahap, dan menjadikan kereta api sebagai tulang punggung transportasi massal di tanah air.

Dalam Cetak Biru Pembangunan Transportasi Perkeretaapian Ditjen Perkeretaapian Dephub terungkap Indonesia memiliki rel KA sepanjang 6.800 km, namun 2.100 km di antaranya atau 70 persen, tidak beroperasi.

Kepedulian Jepang sendiri terlihat melalui New JICA (hasil merger dengan JBIC) yang ikut mendukung kegiatan pembangunan proyek MRT Jakarta dengan menyediakan pinjaman sebesar 18,3 juta dolar AS. Pembangunan konstruksinya akan dimulai 2009 setelah menyelesaikan tahapan pengkajiannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 3 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Pertamina Geothermal Kantongi Laba Bersih Rp 759,84 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Ekspansi Pabrik Terealisasi, Emiten Alat Kesehatan OMED Catat Laba Bersih Rp 63,5 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 3 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik

Whats New
PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

PermataBank Cetak Laba Bersih Rp 807,3 Miliar per Maret 2024

Whats New
Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Harga Saham BNI Turun hingga 8 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com