Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saatnya Tinggalkan Devisa Bebas?

Kompas.com - 21/11/2008, 09:00 WIB

JAKARTA, JUMAT - Managing Director GSH Consulting Goei Siauw Hong melihat pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mencapai level terendahnya. Ia memperingatkan bukan tidak mungkin indeks berada dilevel 700 bila kemudian minyak dunia terus merosot ke level 40 dollar AS per barel. "Bottom indeks malah baru akan terjadi pada kuartal satu atau dua, tahun 2009," tegas Goei.

Menurut Goei, untuk meminimalisir kondisi tersebut, sudah saatnya pemerintah mengganti kebijakan devisa bebasnya. "Tindakan Bank Indonesia kemarin tampak malu-malu," ujar Goei. Ia memandang, apa yang dilakukan oleh pemerintah Malaysia patut kita contoh dengan pemberlakukan penggunaan devisa yang sangat ketat.

Tidak hanya itu, langkah pragmatis yang tidak populis bisa juga menjadi pertimbangan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Misalnya saja meminta warga negara Indonesia yang menempatkan dananya di luar negari dari hasil tindakan melawan hukum untuk memindahkannya ke Indonesia. Tentu pemerintah perlu sedikit bermurah hati dengan, misalnya saja, menghapuskan ancaman hukuman terhadap mereka.

"Memang tidak populis, namun cara ini dapat menarik dana masuk," ujar Goei.

Pertanyaannya kini, maukah pemerintahan SBY melakukan hal itu?

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com