Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 19/02/2009, 09:01 WIB

JAKARTA, KAMIS — Pengusaha kopi sumringah. Harga kopi jenis Robusta dan Arabika melonjak drastis. Jenis Robusta, misalnya, harga di pasar lokal dan dunia sedang melambung. Pada Desember 2008, harga Robusta di pasar lokal  Rp 14.000 per kilogram (kg), kini harganya naik hingga 28,5 persen menjadi Rp 17.000 sampai Rp 18.000 per kg.

Di pasar dunia, harga Robusta naik 14,3 persen, yakni dari 1,4 dollar AS per kg pada bulan Desember 2008 menjadi 1,6 dollar AS per kg sekarang ini.

Harga kopi Arabika juga ikut melonjak seiring kenaikan harga Robusta. "Harga kopi Arabika juga naik, biasanya harganya 30 persen di atas harga Robusta," ucap Sekretaris Jenderal Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Rachim Kartadibrata.

Ada dua faktor yang memicu naiknya harga kopi, yakni permintaan yang tinggi dan sentimen menguatnya nilai tukar dollar AS terhadap rupiah.

Rachim menyatakan, meski dunia sedang dililit krisis keuangan global, permintaan kopi relatif stabil. Sebab, rasa kopi mempunyai unsur unik yang mampu memengaruhi penikmat kopi terus menyeruput minuman ini. "Penikmat kopi itu sulit beralih, jadi tidak mungkin langsung berhenti ngopi," urai Rachim.

Sebetulnya, bukan hanya harga kopi yang naik. Harga segala macam komoditas ekspor sedang naik. Sebab, nilai tukar dollar AS sedang menguat sehingga harga komoditas di pasar lokal otomatis naik. "Sekarang, semua komoditas ekspor seperti kopi harganya sedang membaik," kata Direktur Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian Achmad Mangga Barani.

Tentu saja, lonjakan harga kopi tersebut setidaknya bisa membangkitkan gairah petani kopi memacu produksi yang selama ini relatif stabil. "Perubahan harga lokal tentu saja membawa keuntungan bagi petani," ujar Achmad. (Azis Husaini/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Pendapatan Tetap? Ini Arti, Keuntungan, dan Risikonya

Work Smart
BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com