Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Joko Sriyanto, Kuli Bangunan Jadi Juragan Batako (2)

Kompas.com - 26/02/2009, 09:42 WIB

Joko membangun bisnisnya dengan modal hanya Rp 350.000, hasil sumbangan pernikahannya. Meski tidak pernah mengecap sekolah hingga perguruan tinggi, Joko selalu memunculkan ide kreatif. Salah satunya adalah menguji batako buatannya ke laboratorium UGM untuk mendapatkan sertifikat.

Selepas empat bulan bekerja sebagai kuli bangunan, Joko pun memutuskan pulang ke kampung halamannya di Sleman. Di sana ia bekerja di usaha bangunan milik sang kakak.

Didorong keinginan kuat untuk mandiri, Joko memutuskan membuka usaha sendiri. Dengan modal awal sebesar Rp 350.000 dari hasil dari sumbangan pernikahannya, suami Istuti Ening Setiawati ini memutuskan membuka bisnis sendiri.

Joko menggunakan modal sebesar itu untuk membeli 100 sak semen yang bisa menghasilkan 400 bis beton. "Untuk cetakan, saya pinjam dari kakak," ujarnya sembari tersenyum. Dari penjualan 400 batako, Joko berhasil mendapatkan Rp 1,2 juta. Uang tersebut langsung ia putar kembali untuk membeli semen dan pasir yang merupakan bahan baku bis beton.

Setiap hari bis beton bikinan Joko selalu habis dibeli pelanggan. Hal ini karena kualitas bis beton bikinan Joko bagus. "Bahkan belum sempat kering, orang sudah antre beli bis beton," ujarnya sembari terkekeh.

Selain karena kualitasnya yang bagus, pelanggan menyukai bis beton buatan Joko, terutama karena Joko bersedia memberikan utangan bagi pembelinya.

Tanggapan pasar yang begitu hangat memacu Joko makin serius mengembangkan usahanya. la merekrut sejumlah orang di desanya untuk membantu proses produksi. Karena usahanya belum stabil, ia menambah pekerjanya secara bertahap.

Produk Joko pun terus berkembang, tidak lagi hanya bis beton. "Saya juga memproduksi tegel dan batako," ujar Joko.

Ekspansi produk Joko ini juga sukses. Pesanan tegel miliknya mengalir kencang. Maklum saja, waktu itu di Sleman sedang gencar-gencarnya orang melakukan pembangunan proyek rumah sederhana. Kini, selain bis beton, tegel, dan batako, Joko juga memproduksi paving block dan semen curah.

Tak banyak yang tahu, usaha Joko membangun bisnisnya hanya berdasarkan pengalaman, bukan berdasarkan ilmu sekolah. Meski begitu, Joko cukup cerdas dengan menguji kualitas produknya ke laboratorium di Universitas Gadjah Mada (UGM).

Alasannya simpel saja, biasanya orang akan lebih percaya kalau sebuah produk memiliki sertifikat. (bersambung) (Dessy Rosalina/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com