Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

24.392 Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan

Kompas.com - 26/02/2009, 12:15 WIB

JAKARTA, KAMIS — Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menerima sekitar 24.392 Laporan Transaksi Keuangan Mencurigakan (LTKM) dari bank dan non-bank. Laporan tersebut dilaporkan dari bulan Oktober 2003 hingga 31 Januari 2009 .

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala PPATK Yunus Husein saat jumpa pers di kantor PPATK, di Jakarta, Kamis (26/2). "Kalau LKTM banyak dan ada yang masih diaudit," kata Yunus. 

Dari LKTM tersebut, sebanyak 119 pelopor adalah perusahaan bank dan 110 pelapor merupakan perusahaan non-bank.

LKTM yang masuk, 78,88 persennya atau sekitar 19.242 laporan berasal dari industri perbankan. Pedagang valas sebanyak 3.147 laporan. Asuransi sebanyak 1.478 laporan. Lembaga pembiayaan sebanyak 285 laporan. Perusahaan efek 227 laporan. Manajer investasi 12 laporan. Adapun dana pensiun hanya 1 laporan. "Dana pensiun memang sedikit karena kan tidak banyak masalah di sana," ujarnya.

Sementara itu, untuk Laporan Transaksi Keuangan Tunai (LTKT) terdapat 6.387.270 dengan 133 Penyedia Jasa Keuangan (PJK) berasal dari Bank Umum.

LTKT terbesar adalah bank umum, sebanyak 5.953.599 atau sekitar 93,21 persennya. Pedagang valas sekitar 4.704, Badan Perkreditan Rakyat (BPR) sebanyak 1.005, asuransi 146, dan perusahaan efek 10.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com