Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Naikkan Harga Pertamax

Kompas.com - 02/03/2009, 07:31 WIB

JAKARTA, SENIN — PT Pertamina (Persero) menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi mulai pukul 00.00, 1 Maret 2009. Sebagian besar BBM tersebut mengalami kenaikan harga sebesar Rp 300 per liter dibandingkan harga jual sejak 15 Februari 2009.

Rilis resmi Pertamina menyebutkan, tiga jenis BBM nonsubsidi milik Pertamina, yaitu Pertamax, Pertamax Plus, dan Pertama Dex, mengalami kenaikan harga diseluruh wilayah pemasarannya.

Harga Pertamax plus di UPms III yang meliputi Jakarta dan sekitarnya naik Rp 300 dari harga jual per 15 Februari 2009 sebesar Rp 6.200 menjadi Rp 6.500 per liter di SPBU. Di wilayah pemasaran yang sama, harga Pertamax yang sebelumnya Rp 5.600 naik menjadi Rp 5.900 per liter. Sementara, Bio Pertamax naik menjadi Rp 5.900 dari harga Rp 5.600 per liter. Tercatat, hanya BBM nonsubsidi jenis Pertamina Dex saja yang harganya tetap Rp 5.800 per liter di UPms III.

Juru Bicara Pertamina Anang Rizkani Noor menjelaskan, harga BBM nonsubsidi selalu di-review oleh perseroan setiap dua minggu sekali. "Pada beberapa waktu lalu harga BBM nonsubsidi mengalami penurunan karena harga crude di pasar dunia yang merefleksikan MOPS juga turun. Saat ini terjadi situasi sebaliknya, harganya naik," ujar Anang, Minggu (1/3).

Selain faktor harga MOPS yang naik, faktor yang menyebabkan Pertamina menaikkan harga BBM nonsubsidi karena nilai tukar rupiah yang terus melemah di hadapan dollar AS.

Kenaikan harga BBM nonsubsidi yang dijual di SPBU tampaknya juga berlaku untuk BBM nonsubsidi bagi keperluan industri. Sayangnya, Anang enggan membuka berapa perubahan harga yang terjadi untuk industri tersebut. "Harga BBM industri juga di-review dua minggu sekali, tapi kami memberitahukannya langsung kepada para pelanggan. Yang pasti harganya berubah," elak Anang.

Pada medio Januari lalu, BUMN perminyakan tersebut menurunkan harga BBM nonsubsidi jenis premium untuk keperluan industri sebesar 4,75 persen. Dari harga rata-rata di seluruh UPMs Rp 5.200 per liter pada 1 Januari 2009 menjadi Rp 5.000 per liter pada 15 Januari 2009. Sementara harga solar untuk industri dipertahankan di angka Rp 5.300 per liter.

"Harga solar tetap, sedangkan premium diturunkan sedikit," ujar Deputi Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya waktu itu.

Sedianya, Pertamina menyesuaikan harga BBM nonsubsidi setiap dua minggu sekali. Namun, mulai 15 Januari 2009, perseroan tidak lagi memublikasikan harga BBM nonsubsidi untuk industri. Tidak juga terpublikasi berapa perubahan harga BBM nonsubsidi untuk industri pada pertengahan Februari lalu. Tujuan menutupi perubahan harga tersebut agar perusahaan kompetitor tidak mudah memantau harga Pertamina yang selama ini menjadi acuan mereka. (Gentur Putro Jati /Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com