Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Resesi, "Dr.Doom" Pesimistis

Kompas.com - 07/03/2009, 20:41 WIB

NEW DELHI, SABTU - Nouriel Roubini, seorang profesor AS yang dikenal dengan sebutan Dr. Doom (malapetaka) memprediksikan krisis keuangan dunia akan berlangsung selama tahun ini dan bisa berlanjut hingga tahun depan. Demikian laporan harian India, Sabtu (7/3).
  
Nouriel Roubini yang berkarya di Universitas New York ini  mengatakan, dalam skenario terbaiknya, resesi akan berlanjut hingga 2010 di negara-negara maju. Sedangkan,  penurunan lapangan kerja akan tetap terjadi di tahun lanjutan itu, kata Mail Today India.
  
Roubini mengatakan, seluruh pemerintah di dunia mengalami kegagalan dalam mengatasi krisis, sementara "pembuat kebijakan bergerak pada arah yang benar, namun terlalu sedikit dan terlalu terlambat dalam penerapannya."
  
Berbicara di konferensi New Delhi, Roubini memperingatkan AS, Eropa dan Jepang harus bertindak bersama di antara mereka untuk mencegah perekonomian dunia tenggelam lebih dalam. "Masyarakat mengharapkan resesi akan dalam bentuk V -- penurunan tajam diikuti pemulihan cepat yang setara," katanya.
  
"Namun kita ini di tengah resesi buruk bentuk U," imbuhnya.
  
Roubini mengatakan, dasar dari bentuk U -- lamanya waktu perekonomian dunia mengalami masa penyusutan -- akan terjadi selama tiga tahun mulai Desember 2007.
  
Namun, ia mengatakan masih ada satu dari tiga peluang bahwa resesi akan berubah menjadi bentuk L -- periode lama untuk terjadi stagnasi dan produksi yang merosot, dibarengi harga yang berjatuhan karena permintaan berkurang.
  
Pada awal 2005, Roubini mengatakan harga perumahan AS sedang mengalami gelombang spekulasi dan akan segera menenggelamkan perekonomian. Namun, ia menolak sebagai datangnya ajal.
  
Di Delhi, ia mengatakan problem di sistem keuangan dan lembaga keuangan bertambah buruk. Tapi, prospeknya dapat diperbaiki dengan tindakan para pemerintah terhadap bank-bank bermasalah, membersihkannya, dan menjualnya ke investor swasta.
  
"Masyarakat mengatakan, saat AS bersin, negara lain di dunia demam. Dalam kasus ini, AS tidak hanya bersin, namun mengalami radang paru-paru kronis yang berat," tuturnya.
  
"Kita akan tenggelam dan berenang bersama," katanya, sambil menambahkan bahwa tidak ada tindakan kebijakan baru di negara berkembang raksasa, India dan China, yang bisa menarik perekonomian dunia dari kemerosotan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Great Eastern Life Indonesia Tunjuk Nina Ong Sebagai Presdir Baru

Whats New
Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Dukung Kemajuan Faskes, Hutama Karya Percepat Pembangunan RSUP Dr Sardjito dan RSUP Prof Ngoerah

Whats New
Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Bantuan Pangan Tahap 2, Bulog Mulai Salurkan Beras 10 Kg ke 269.000 KPM

Whats New
Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Menperin: PMI Manufaktur Indonesia Tetap Ekspansif Selama 32 Bulan Berturut-turut

Whats New
Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Imbas Erupsi Gunung Ruang: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup, 6 Bandara Sudah Beroperasi Normal

Whats New
Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Jumlah Penumpang LRT Jabodebek Terus Meningkat Sepanjang 2024

Whats New
Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Hingga Maret 2024, BCA Syariah Salurkan Pembiayaan ke UMKM Sebesar Rp 1,9 Triliun

Whats New
Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Antisipasi El Nino, Mentan Amran Dorong Produksi Padi NTB Lewat Pompanisasi

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru pada Jumat 3 Mei 2024

Spend Smart
Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Keberatan Penetapan Besaran Bea Masuk Barang Impor, Begini Cara Ajukan Keberatan ke Bea Cukai

Whats New
Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Ada Penyesuaian, Harga Tiket Kereta Go Show Naik per 1 Mei

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Melirik Potensi Bisnis Refraktori di Tengah Banjir Material Impor

Whats New
IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Bergerak Tipis di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com