Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedapnya Laba Siomay ala Dimsum

Kompas.com - 07/04/2009, 09:58 WIB

KOMPAS.com-   Perut sudah lapar, namun waktu makan belum tiba. Bisa dipastikan Anda akan mencari cemilan yang setidaknya bisa menenangkan perut yang sedang keroncongan, sembari menunggu waktu makan tiba. Salah satu pilihannya adalah siomay atau kerap juga disebut sebagai soumay.

Selain harganya relatif terjangkau, banyak orang menyukai makanan berbahan dasar tepung dan ikan ini karena rasanya pas dengan lidah orang Indonesia, dan kandungan proteinnya terbilang tinggi.

Hal itu disadari betul oleh Jamilah El Fajriyah ketika memulal usaha Soumay Echo September 2008 silam. Ketika itu, Jamilah melihat masih minimnya makanan alias cemilan yang bergizi tinggi. Pilihannya pun dijatuhkannya pada siomay. "Karena siomay itu dari dulu banyak suka, jadi pasti lebih mudah diterima pasar," ujarnya.

Soumay ala dimsum

Jamilang bilang, idenya berbisnis siomay lahir dari kepedulian sebagai orang tua yang kerap kesulitan mencari makanan sehat bagi anak-anaknya. Makanya Jamilah akhirnya memilih mengolah ikan kakap merah menjadi siomay. "Meski bentuknya siomay, tapi di dalamnya ada ikan bergizi tinggi," ujarnya berpromosi.

Bisnis siomay Jamilah terus berkembang. Jamilah bilang keunggulan siomaynya dibandingkan siomay lain terletak pada cara memasaknya. "Saya memasaknya ala dimsum, kemudian ikan kakap saya selipkan ke dalam siomay," bebernya.

Keunggulan lain yang diklaim Jamilah adalah siomay bikinannya lebih lembut dan harum. Bau harum ini berasal dari daun pisang yang dia gunakan sebagai alas ketika melakukan pengukusan untuk menghilangkan bau amiss ikan kakap.

Selain soumay ala dimsum, Soumay Echo juga menawarkan soumay isi udang, serta makanan khas dimsum seperti ekado. "Tapi ekado bikinan saya berisi ikan kakap yang dibalut kulit tahu," imbuhnya.

Keunikan siomay buatan Jamilah inilah yang mendorong Efrani Amenah mengambil kemitraan Soumay Echo. "Soumay Echo itu khas dimsum, makanya saya yakin pasar akan suka," ungkap Efrani, yang merupakan mitra Soumay Echo di Cijantung.

Ya, meski bisnis siomaynya baru seumur jagung, pada awal tahun 2009 Jamilah telah melalui jalur kemitraan. Jamilah mengaku berani menawarkan kemitraan karena yakin pada kelebihan produknya. "Apalagi cukup banyak juga yang berminat untuk menjadi mitra," ujarnya sumringah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com