Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik Prabayar, Siapa Mau?

Kompas.com - 24/04/2009, 08:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Tagihan listrik bulanan yang membengkak tentu bikin pusing kepala. Bagi sebagian orang, masalah lonjakan tagihan listrik sudah ada solusinya berupa sistem pembayaran listrik prabayar. Namun, alternatif menghemat energi yang mirip telepon seluler ini belum tersosialisasikan secara luas.

Pasar potensial pengguna meteran listrik prabayar itulah yang sesungguhnya mulai dibidik oleh PT Mecoindo sejak tiga tahun lalu. Apalagi, peralatan meteran listrik prabayar yang semula diimpor, kini mulai diproduksi di Indonesia dengan mengandalkan tenaga-tenaga terampil Indonesia.

Pada 2009 saja permintaan meteran prabayar yang harus bersaing dengan produk China itu sudah sebanyak 150.000 unit untuk Jakarta dan sekitarnya serta 60.000 unit untuk Jawa Barat. Namun, secara total, permintaan Jawa dan Bali cukup besar, yakni sekitar 500.000 unit.

Bahkan, diam-diam meteran prabayar ini sudah dipergunakan oleh masyarakat Kepulauan Seribu, yaitu Pulau Untung Jawa, Pulau Lancang, Pulau Pari, dan Pulau Tidung. Di pulau-pulau tersebut meteran prabayar itu dimanfaatkan oleh 1.800 pelanggan.

Presiden Komisaris PT Mecoindo Murdaya Poo sewaktu meresmikan logo Itron di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (23/4), mengatakan, ”Pasarnya sangat potensial, apalagi pemerintah makin menekankan pentingnya hemat energi demi anak cucu kita.”

Pemahaman penggunaan listrik prabayar tampaknya belum populer. Padahal, alternatif penggunaan listrik prabayar tersebut sudah diterapkan di Pontianak dan Singkawang, Kalimantan Barat; Makassar, Sulawesi Selatan; dan Bali.

Mirip pulsa

Kehadiran listrik prabayar ini unik. Pengguna listrik bisa mengontrol sendiri penggunaan listriknya. Caranya mirip telepon seluler yang menggunakan pulsa isi ulang sehingga harus mewaspadai apabila ”pulsa” daya listrik semakin menipis, khususnya pada malam hari.

Artinya, pelanggan listrik yang menggunakan fasilitas listrik prabayar itu harus membeli voucher isi ulang listrik di loket PLN, SMS voucher, toko ritel, dan bank swasta ataupun bank pemerintah. Setelah kemasan voucher dibuka dan digosok bagian dalamnya dengan logam, pelanggan mendapatkan kode PIN.

Kemudian, kode PIN itu dikirim melalui SMS ke nomor yang sudah ditentukan. Dalam beberapa menit, pelanggan akan mendapatkan jawaban berisi 20 digit angka untuk dimasukkan ke meteran listrik prabayar. Listrik pun siap dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com