Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perpres Proyek 10.000 MW Tahap Dua Terbit September

Kompas.com - 30/07/2009, 11:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Pemerintah menargetkan peraturan presiden (perpres) mengenai pembangunan percepatan pembangkit 10.000 MW tahap kedua diharapkan dapat terbit paling lambat bulan September 2009.

Menteri ESDM, Purnomo Yusgiantoro, di Jakarta, Kamis 30/7), mengatakan, perpres program 10.000 MW tahap kedua akan menjadi payung hukum bagi pelaksanaan mega proyek tersebut. "Isi perpres hampir sama dengan tahap pertama karena merupakan kelanjutannya," katanya.

Menurut dia, saat ini draf perpres tengah dibahas antardepartemen. Selain Departemen ESDM, pelaksanaan proyek nantinya juga menyangkut, antara lain Depkeu, Deperin, dan Kantor Menneg LH.

Sembari menyiapkan perpres, lanjut Purnomo, pihaknya meminta PT PLN (Persero) memastikan dulu kelayakan pembangunan pembangkit yang nantinya masuk dalam program 10.000 MW. "Apakah proyek panas bumi atau PLTA yang masuk dalam daftar nantinya bisa berjalan. Kami mesti pastikan dulu itu. Setelah itu, baru diterbitkan perpresnya. Jangan sampai setelah diteken presiden, nanti proyek malah tidak jalan," katanya.

Purnomo juga mengatakan, pemerintah tengah menyiapkan aturan peningkatan kandungan lokal dalam proyek 10.000 MW tahap kedua. Menurut dia, kandungan lokal dalam tahap pertama masih kecil. "Dari 32 proyek yang sudah terkontrak, hanya tiga proyek yang dikerjakan perusahaan dalam negeri," katanya.

Ketiga proyek yang seluruhnya berskala kecil itu adalah PLTU NTB oleh PT Barata Indonesia, PLTU Gorontalo oleh PT Meta Epsi, dan PLTU Sulut oleh PT Wijaya Karya, sedang lainnya dikerjakan kombinasi asing dan lokal. "Karenanya, dalam tahap kedua ini, kami akan upayakan peningkatan kandungan lokalnya," katanya.
    
Sekretaris Ditjen Listrik dan Pemanfaatan Energi Departemen ESDM, Agoes Tribusono, menambahkan, aturan kandungan lokal tersebut bisa berasal dari Deperin dan Depkeu. "Kami hanya sebagai pelaksana saja," katanya.

Berdasarkan data sementara, proyek 10.000 MW tahap kedua berdaya total 9.963 MW berlokasi di luar Jawa 5.626 MW dan Jawa 4.337 MW. Proyek tersebut sebagian besar memakai energi baru dan terbarukan yakni panas bumi 4.733 MW (48 persen) dan air 1.174 MW (12 persen). Adapun sisanya batubara 2.616 MW (26 persen) dan gas 1.440 MW (14 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com