Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPS: Dunia Usaha Optimistis pada Triwulan III

Kompas.com - 10/08/2009, 16:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa dunia usaha memandang kondisi ekonomi pada triwulan III-2009 cukup optimistis. Dunia usaha yang menemukan harapan bisnis tahun berjalan cukup tinggi. Hal tersebut meliputi keyakinan perbaikan bidang pendapatan dan perbaikan kapasitas produksi.

"Survei BPS indeks tendensi bisnis yang ada nilainya mencapai 107,80. Ini artinya kalau di atas 100, ada rasa optimis," ujar Kepala BPS Rusman Heriawan, di Gedung BPS, Senin (10/8).

Menurut Rusman, dengan angka tersebut berarti secara umum kondisi bisnis pada triwulan III akan meningkat. Namun, peningkatan ini lebih lambat dibandingkan triwulan II-2009. BPS mencatat, indeks tendensi bisnis pada triwulan II-2009 nilainya mencapai 110,43.

Masih berdasarkan data BPS, kecuali pada pada sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan, semua sektor ekonomi mengalami peningkatan nilai indeks pada triwulan II-2009.

Rusman menuturkan, penyebab peningkatan kenaikan indeks pada triwulan II adalah terjadinya peningkatan kondisi bisnis yang meliputi peningkatan pendapatan usaha, kapasitas produksi, dan rata-rata jam kerja yang semakin baik. Selain itu, faktor yang berpengaruh lainnya adalah meningkatnya permintaan domestik yang berkaitan dengan liburan sekolah, tahun ajaran baru, dan kegiatan kampanye pemilu.

Ia memperkirakan pada triwulan III faktor pendorong peningkatan indeks tidak jauh berbeda dengan triwulan sebelumnya. "Pada triwulan tiga ini, faktornya hampir sama. Bedanya hanya musiman mendatang yakni ada puasa, Lebaran, dan akhir tahun. Jadi dunia usaha masih optimis konsumsi bakal meningkat," katanya.

Lebih jauh Rusman mengatakan, dunia usaha yang paling optimistis meningkat indeksnya adalah usaha padat modal. Usaha ini meliputi pertambangan dan penggalian, konstruksi, dan jasa-jasa. Peningkatan bisnis umumnya dipengaruhi oleh peningkatan pesanan dalam negeri, harga jual, dan pesanan barang masukan. Namun, dari survei itu dunia usaha mengatakan kalau pesanan dari luar negeri masih menurun.

Sedangkan sektor yang paling tinggi mengalami peningkatan adalah sektor pertanian. "Indeks bisnis di catatan kami yang meningkat paling tajam mencapai adalah sektor pertanian mencapai nilai 117,34," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Cara Isi Token Listrik secara Online via PLN Mobile

Work Smart
Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com