Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lampung akan Produksi Kopi Luwak Berskala Besar

Kompas.com - 11/09/2009, 08:00 WIB

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Dinas Perkebunan Provinsi Lampung menargetkan produksi kopi luwak berskala besar pada tahun 2010 untuk memenuhi tuntutan konsumen.
    
"Banyak yang menginginkan kopi luwak diproduksi di sini, karena itu kami sedang menyiapkan perangkatnya," kata Kepala Dinas Perkebunan Lampung, Sutono, di Bandarlampung, Jumat.
    
Ia mengaku sudah ada pihak yang ingin bekerja sama memproduksi kopi tersebut dengan skala besar dan lokasi pabriknya tidak jauh dari Kota Bandarlampung. "Tujuan lain untuk pendidikan, wisata serta lainnya, sehingga ada nilai ekonomi yang didapat dari keberadaannya," ujar dia.
    
Sutono menjelaskan, Lampung memiliki potensi mengingat produksi biji kopi cukup baik serta kopi Lampung memang sudah terkenal. "Ini kesempatan untuk diversifikasi usaha. Artinya ada turunan produk lain dari produksi kopi konvensional," kata dia.
    
Menyinggung di Lampung Barat sudah ada yang menghasilkan kopi luwak, ia menjelaskan tidak masalah karena skalanya berbeda. Areal kopi robusta di Lampung mencapai 163.837 hektare dan petani yang terlibat dalam pembudidayaannya sekitar 218.447 orang.
    
Sebelumnya Sekretaris Jenderal Asosiasi Petani Kopi Indonesia (Apeki) A Hamidi, mengingatkan adanya pengurangan areal perkebunan kopi di beberapa wilayah Lampung. "Beberapa kebun petani sudah disulam dengan tanaman kakao. Ini menjadi ancaman karena setelah tanaman penghasil coklat itu besar, maka tanaman kopinya akan ditebang," kata dia.
    
Hamidi menjelaskan, banyaknya petani beralih ke kakao karena selain harganya cukup menjanjikan, mereka dapat panen setiap saat, karena kakao tidak mengenal musim dalam berbuah. Karena itu, ia menyarankan pemerintah baik pusat hingga daerah segera mengambil regulasi guna mengatasi dan mencegah jangan sampai tanaman kopi menjadi punah.
    
"Selain pemerintah, pihak swasta atau organisasi yang mengambil keuntungan dari perkopian untuk terjun langsung mengawal dan membina petani kopi," harapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com