Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agar Papan Reklame Makin Hemat Energi

Kompas.com - 06/10/2009, 03:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Berharap pada pasokan listrik bersumber konvensional seperti minyak bumi hingga air membuat upaya penghematan energi cenderung mundur. Padahal, seperti dikatakan oleh Presiden Direktur Sharp Indonesia (SEID) Fumihiro Irie, energi matahari adalah sumber yang bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. "Indonesia amat kaya dengan energi matahari," kata Irie pada peluncuran papan reklame bertenaga surya pertama di Indonesia, Senin (5/10).

Seturut catatan PT PLN, konsumsi listrik di Tanah Air memang cenderung meningkat. Pada triwulan kedua 2009, misalnya, konsumsi listrik besarnya 64,8 tera watt hour (TWh). Permintaan listrik, uniknya di Indonesia, justru meningkat tatkala beban puncak pada sore menuju malam hari antara pukul 17.00 hingga 21.00.

Secara khusus di Jakarta, papan reklame merupakan salah satu penyedot energi listrik. Kalau sebuah papan reklame dinyalakan enam jam per hari, energi listrik yang dibutuhkannya rata-rata 192.000 kilo watt hour (KWh). Angka itu mampu menyalakan sebuah desa kecil. Sementara, jumlah papan reklame di Ibu Kota bisa mencapai ratusan!

Bertolak dari situlah, terang Irie, pihaknya memelopori penggunaan panel surya (photovoltaic) sebagai sumber mendapatkan energi untuk papan reklame. Terletak di Jalan MH Thamrin, papan reklame itu membutuhkan persiapan tiga bulan lamanya sejak Juli 2009. Kelak, langkah awal tersebut bakal diikuti oleh pihak-pihak yang mengiklankan produknya melalui papan reklame tersebut.

Kalau makin banyak papan reklame beralih menggunakan panel surya sebagai sumber perolehan energi, konsumsi listrik berbasis konvensional tadi bisa berkurang signifikan.

Sementara itu, menurut Manajer Produk Photovoltaic SEID Hanadi dalam kesempatan sama, panel surya relatif tidak membutuhkan perhatian khusus dalam pemeliharaan. "Modalnya cuma air sabun dan lap. Panel disemprot lalu dibersihkan agar maksimal menyerap energi matahari," kata Hanadi.

Lebih lanjut, Hanadi menambahkan, panel surya biasanya berumur panjang, hingga 40 tahun. Panel semacam itu pun mampu menyimpan energi matahari untuk kebutuhan listrik papan reklame.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com