Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PT Pindad Ekspor Amunisi ke Amerika Serikat

Kompas.com - 11/10/2009, 03:30 WIB

BANDUNG, KOMPAS - PT Pindad (Persero) Oktober ini akan mengekspor 1 juta butir amunisi ke sebuah klub olahraga menembak di Amerika Serikat. Nilai transaksinya mencapai 200.000 dollar AS.

”Rencananya, mereka memesan 10 juta butir amunisi buatan PT Pindad yang diproduksi di Malang, Jawa Timur. Tapi, Pindad sementara ini hanya mampu memenuhi pesanan 1 juta butir,” kata Direktur Utama PT Pindad (Persero) Adik Avianto Soedarsono, Sabtu (10/10) di Bandung.

Bila terjadi kesepakatan lagi, kemungkinan PT Pindad akan kembali mengirim 1 juta butir amunisi ke AS akhir tahun.

”Saat ini, kami juga baru mendapatkan izin pemerintah untuk mengekspor 1 juta amunisi,” kata Adik menambahkan.

Pemasaran produk amunisi di AS, menurut Adik, amat menjanjikan. Permintaan amunisi untuk keperluan olahraga menembak sangat tinggi.

Pemenuhan pesanan dari klub olahraga menembak di AS tersebut juga diharapkan bisa membuka jalan pemasaran amunisi produksi Pindad bagi militer AS. Produk Pindad juga dinilai berkualitas baik.

”Klub olahraga menembak itu juga sempat melakukan survei ke sejumlah produsen senjata di beberapa negara. Pilihan mereka akhirnya jatuh kepada Pindad. Mereka menanyakan, kenapa Pindad tidak berupaya menyuplai amunisi bagi militer AS,” kata Adik.

Saat ini, lanjut Adik, PT Pindad masih kesulitan melayani pesanan amunisi dalam jumlah besar. Padahal, pabrik amunisi di Malang didesain untuk menghasilkan 150 juta butir amunisi per tahun.

”Selama bertahun-tahun, Pindad kurang memaksimalkan potensi sumber daya manusia maupun peralatan yang ada karena keterbatasan pasar. Dulu, kami terbiasa menyuplai permintaan dari angkatan bersenjata dalam negeri yang jumlahnya tidak besar. Akibatnya, ketika sekarang ada permintaan dalam jumlah besar, kami kelabakan dan sulit memacu produksi,” katanya.

Ekspor juga dimaksudkan untuk mengurangi risiko kerugian perusahaan akibat kapasitas mesin dan sumber daya yang tidak terpakai.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com