Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Winarti: Bisnis Makanan Harus Hati-hati

Kompas.com - 13/10/2009, 05:36 WIB

KOMPAS.com - Winarti, 20 tahun lalu, memulai usaha wiraswasta dengan berjualan kacang telur . Pelan-pelan usaha skala rumah ini berkembang. Kini jualannya tak hanya kacang telur, tapi aneka jenis penganan.

Menelusur ke Kampung Suryodiningratan, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, tepatnya sebelah utara Hotel Brongto, semua orang tahu letak rumah Winarti (51). Bu Wien dan Bu Wien Totok adalah label produknya yang sudah cukup dikenal warga.

Winarti memang identik dengan aneka snack dan penganan. Nyaris semua bisa dibuatnya. Mulai dari kacang telur, lemper, lumpia, resoles, bakwan, pastel, carang gesing, arem-arem, aneka puding, agar-agar pisang, hingga melayani pesanan nasi kardus dan nasi bungkus. Pesan ayam goreng dan pisang goreng pun, bisa.

"Awalnya dulu ya hanya coba-coba jualan kacang telur untuk menambah penghasilan keluarga. Terus mencoba membuat menu lain. Nggak ada yang ngajari, semua saya bikin dari hasil coba-coba. Sepertinya banyak yang suka. Pesanan mulai datang, dari tetangga, teman, hingga teman kerja suami," ujar Winarti, saat ditemui di rumahnya pekan lalu.

Banyak industri rumah tangga sejenis bermunculan, namun Winarti masih didatangi pelanggan. Bahkan, kadang ia kewalahan. Winarti, biasanya hanya dibantu suami dan anaknya. Jika order banyak, baru ia memanggil tetangganya untuk minta bantuan.

Menemukan komposisi ramuan yang pas dari hasil coba-coba ternyata cukup ampuh. Banyak pelanggan yang sempat beralih ke tempat lain. "Namun balik lagi ke saya. Olahan saya sepertinya yang lebih pas di lidah mereka, walau memang secara harga, buatan saya rata-rata lebih mahal harganya," tutur Winarti.

Winarti yang hanya lulusan SMP ini, menjual makanan di rentang harga Rp1.000-Rp 2.000 per buah. Omzet per harinya mencapai Rp 400.000-Rp 500.000. "Banyak pembeli yang rumahnya jauh dari sini, padahal di tempat tinggal mereka, banyak usaha sejenis seperti usaha saya. Bagi saya itu adalah kepercayaan," katanya.

Menjalankan bisnis makanan seperti ini, menurut dia, memang susah-susah gampang. Namanya juga makanan, pasti identik dengan rasa. Yang namanya pembeli, peka akan rasa. Jika cocok maka pembeli balik, namun jika tidak cocok, pembeli akan lari.

"Karena itu, saya harus hati-hati dalam meramu, membuat tepung, hingga menggoreng. Yang digoreng misalnya, jangan sampai terasa berminyak banget. Pisang yang saya pakai untuk agar-agar juga mesti matang dan empuk. Demikian juga untuk menggunakan ketan, nasi, dan daging, semua harus berkualitas baik," katanya.

Seperti halnya bisnis lain, menjalankan usaha makanan dan snack memang berkaitan dengan kepercayaan. Karena itu Winarti sekuatnya berusaha agar pembeli tidak kecewa. Kalau pernah kecewa, maka butuh sebuah keajaiban agar mereka bisa datang lagi.

Bagi Winarti, berwiraswasta tentu tak mengandalkan keajaiban, namun bekerja dengan gigih. Rezeki pasti akan datang dengan sendiri. Tak perlu berlimpah, memang, namun cukup untuk menopang hidup. (Lukas Adi Prasetya)

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com