Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Lampung, Sentra Industri Keripik Ramai Pembeli

Kompas.com - 16/10/2009, 20:49 WIB

BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Sentra industri kripik di kawasan jalan Pagar Alam Kota Bandar Lampung sepekan ini ramai pembeli. "Sejak Lebaran 2009, banyak masyarakat dari Bandar Lampung dan luar Lampung yang membeli keripik di sentra industri keripik di sini," ujar Meri (40), pedagang keripik, di Bandar Lampung, Jumat (16/10).
   
Menurut dia, sepekan ini pun banyak pembeli yang datang, dan tidak hanya dari seputaran Kota Bandar Lampung saja melainkan ada yang dari Metro, Gunung Sugih, bahkan dari luar Pulau Sumatera pun ada yang membeli. "Pedagang yang merintis usaha ini sejak tiga tahun lalu,  lanjut dia, bahan bakunya dia dapat dari Negerisakti, Pringsewu, Wayhalim, dan Rajabasa. Di mana kebun panen, kami beli," ujar dia.
   
Hal senada diungkapkan oleh pedagang lainnya, Sari (36), sudah sejak Lebaran hingga hari ini terus ada saja pelanggan yang mencari keripik. Dia memakai halaman rumahnya sebagai lahan kios. Pelanggannya selain dari Bandar Lampung, juga datang dari Bandung dan Palembang. "Mereka paling tidak memborong 100 kilo lebih keripik," ujarnya.
   
Keripik yang belum menggunakan merek tersebut, dibeli orang untuk dijual lagi dengan memberi kemasan baru dan merek sendiri. Harga rata-rata keripik pisang Rp 28.000-Rp 45.000/Kg, keripik nangka Rp 17.000-Rp 30.000/Kg, dan keripik singkong Rp 15.000-Rp 25.000/Kg.
   
Kesulitannya, jika harga bahan baku melonjak karena harus dibeli tunai. Sementara pembeli tahunya harga lama. "Sering tawar-menawar, sehingga harga jual nggak stabil," ujarnya.
   
Pedagang lainnya Gunawan (35), mengeluhkan belum ada pembinaan dari Pemerintah Kota Bandar Lampung. Namun, dia bersyukur pada 2004 lalu, dia mendapatkan pelatihan manajemen dari Universitas Lampung. "Pelatihan itu banyak manfaatnya, dalam satu wadah usaha jika bisa menyediakan jenis dagangan lainnya," ujarnya.
   
Sebelumnya, dia hanya jual keripik singkong, tapi kini beragam. Gunawan mengaku, selama mengelola usahanya, baru mendapat pinjaman dari program Jaring Pengaman Sosial (JPS) pada 1996. "Dapat pinjaman Rp 400.000, setiap bulan mengembalikan Rp 20.000," ujarnya.
   
"Mudah-mudahan untuk kelanjutannya ada lagi pelatihan yang dapat meningkatkan pengetahuan dalam berusaha keripik," imbuh dia.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com