Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Minta Menkeu Bahas Kenaikan Gaji

Kompas.com - 28/10/2009, 09:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akhirnya angkat bicara mengenai polemik rencana kenaikan gaji para pejabat negara, khususnya presiden dan menteri. SBY bilang, dirinya sudah menugasi Menteri Keuangan dan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara (Menneg PAN) untuk membahas rencana kenaikan tersebut.

Tampaknya, Presiden SBY setuju dengan rencana kenaikan gaji pejabat tinggi negara tersebut. Namun, ia meminta kepada tim yang mengkaji kenaikan gaji tersebut supaya tetap melakukan pertimbangan dan pengkajian.

Juru bicara Presiden Dino Patti Djalal menjelaskan, Presiden SBY meminta rencana kenaikan gaji itu mesti ditetapkan dalam kerangka kebijakan yang tepat dan adil. "Maksudnya, jangan bersifat parsial atau situasional. Serta, sudah melalui kaidah tata kelola pemerintahan yang baik," ujar Dino di Kantor Presiden, Selasa (27/10).

Presiden, kata Dino, langsung menjelaskan latar belakang munculnya rencana tersebut. Menurut Dino, SBY menilai selama lima tahun terakhir ini, baik presiden maupun menteri tidak pernah mengalami kenaikan gaji. "Ini suatu hal yang langka dalam tata kelola pemerintahan kalau dibandingkan dengan kondisi secara global. Biasanya, selalu ada penyesuaian (kenaikan)," kata Dino.

Dalam lima tahun terakhir ini, gaji pejabat tinggi negara memang belum naik. Sebab, ada instruksi presiden yang menyebut mengutamakan kenaikan gaji di tingkat pegawai negeri sipil serta pejabat negara tingkat menengah hingga bawah.

Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi sebelumnya bilang bahwa pemerintah punya rencana untuk menaikkan gaji pejabat negara. Tapi, menurut Menpan E.E. Mangindaan, kenaikan tersebut harus berdasar kinerja. (Hans Henricus/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km Per Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com