Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reindhold Wurth, Penjual Sekrup Kelas Dunia

Kompas.com - 12/11/2009, 10:24 WIB

KOMPAS.com - Dengan mengantongi kekayaan sebesar 5,2 miliar dollar AS, Reinhold Wurth dinobatkan majalah Forbes sebagai orang nomor 93 terkaya di dunia tahun ini. Majalah yang sama menempatkannya di peringkat 10 dalam daftar orang terkaya di Jerman.

Tapi, siapa pernah menyangka, perusahaan yang membikin Wurth menjadi sangat kaya itu awalnya hanyalah sebuah distributor sekrup. Ia meneruskan usaha yang dirintis sang ayah saat masih 19 tahun.Reinhold Wurth lahir di Ohringen, Jerman, 20 April 1935. Ia tumbuh dan besar di saat negerinya terlibat perang dunia kedua. Wurth baru berusia 10 tahun ketika negaranya menyerah ke pasukan sekutu dan harus membangun kembali ekonomi dari nol.

Ayahnya, Adolf Wurth, merupakan pedagang ritel sekrup, mur, baut dan alat-alat pengunci. Sebelum perang di daratan Eropa mulai berkecamuk, Wurth senior sudah berjualan kebutuhan bangunan selama hampir 20 tahun.

Pasca perang, Wurth senior kembali berdagang sekrup dan alat pengunci lainnya. Berbeda dengan sebelumnya, ia kini menjadi pedagang grosir. Ia pun hijrah ke Kunzelsau, Hohenlohe, wilayah utara Jerman. Di desa kecil itu, pada 1945, ia mendirikan Adolf Wurth GmbH & Co.KG.

Perusahaan ini berkembang pesat. Upaya pemerintah Jerman membangun kembali negeri yang hancur akibat perang, melonjakkan permintaan terhadap komponen semacam sekrup, baut ataupun mur. Di tahun 1950-an, bisnis yang dijalani Wurth tua merupakan satu dari sekian banyak bisnis yang sedang marak di Jerman.

Wurth mulai magang di perusahaan ayahnya ketika ia berumur 14 tahun. Di tahun 1952, saat berumur 17 tahun, ia menyelesaikan pelatihan sebagai penjual grosir dan lulus ujian yang diselenggarakan dewan kamar dagang dan industri Jerman.

Setelah memperoleh lisensi untuk mengadakan perdagangan, baik secara ritel maupun grosir, Wurth muda menjadi agen penjual di perusahaan ayahnya. Ketika baru memulai merintis karir sebagai tenaga pemasar, bencana besar menimpa keluarganya. Pada 1954, ayahnya meninggal akibat serangan jantung. Ini merupakan masa sulit kehidupannya. Ia kehilangan kepala keluarga sekaligus bosnya, di saat perusahaan sedang berkembang.

Sepeninggal sang ayah, Wurth yunior, yang baru berumur 19 tahun, mengambil alih tampuk pimpinan Adolf Wurth GmbH & Co.KG. Pada enam bulan pertama kepemimpinannya, ia tetap mempertahankan bisnis inti, yaitu berjualan sekrup, sambil mencari peluang bisnis baru. Tapi pada semester berikutnya, pemuda berusia belasan tahun itu mengembangkan jaringan distribusi hingga ke luar Kunzeslau.

Wurth yunior berupaya lepas dari bayang-bayang ayahnya. Gaya manajemen lama yang konservatif ia tinggalkan. Ia menerapkan kepemimpinan baru yang lebih dinamis dan tangkas memanfaatkan peluang. Ia pun mendorong anak buahnya untuk berani membuat terobosan dan mengambil keputusan.

Pada 1955, satu tahun pasca kematian pendirinya, Adolf Wurth GmbH & Co.KG berhasil membukukan penjualan sebesar DM 176.000. Sebagai perbandingan, semasa Wurth senior memegang tampuk kepemimpinan, pendapatan perusahaan tertinggi hanya DM 170.000. Sejak itu, Wurth menargetkan perusahaannya mencapai pertumbuhan dua digit per tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com