Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Chatib Basri: Pemulihan Ekonomi Indonesia Paling Lambat

Kompas.com - 14/11/2009, 14:05 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sejak pertengahan tahun ini, perekonomian global perlahan-lahan mengalami pemulihan. Namun sayang, dibanding dengan negara-negara lainnya, Indonesia adalah negara yang paling lambat proses pemulihan dari krisis global yang terjadi sejak beberapa tahun yang lalu.

"Dibanding Korea, Singapura dan negara lainnya, recovery perekonomian di Indonesia adalah yang paling lambat," ujar Kepala Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat-Fakultas Ekonomi UI, Chatib Basri, dalam Media Training, Prospek Ekonomi, dan Tantangan Industri Perbankan 2010, di Yogyakarta, Sabtu (14/11).

Menurut Chatib, hal tersebut disebabkan karena perekonomian Indonesia tidak terintegrasi dengan perekonomian dunia. Pada saat perekonomian dunia terpuruk akibat krisis global yang terjadi akhir tahun 2008 lalu, perekonomian Indonesia tidak terlalu terpengaruh. Begitu pun sebaliknya, saat perekonomian dunia kembali pulih, perekonomian Indonesia tetap jalan di tempat.

Chatib mengatakan, untuk mempercepat perbaikan perekonomian Indonesia, pemerintah harus memperbaiki infrastuktur yang ada. Pasalnya, perekonomian Indonesia sangat tergantung pada domestic demand. Selain itu, kata dia, untuk mempercepat terjadinya perbaikan infrastuktur, pemerintah seharusnya menerapkan sistem reward and punishment.

"Bagi daerah yang melaksanakan perbaikan infrasturktur, akan mendapatkan reward. Begitu pun sebaliknya. Karena itu masalah infrastuktur itu harus diperhatikan pada program 100 hari," saran dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com