Jakarta, Kompas
”Target itu berarti setara dengan 10 kali lipat dari target anggarannya, sekitar Rp 104 miliar. Sebenarnya itu target yang normal di seluruh dunia,” ujar Deputi Menko Perekonomian Bidang Perindustrian dan Perdagangan Edy Putra Irawady di Jakarta, Selasa (22/12), seusai rapat koordinasi yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa.
Target tersebut, kata Edy, sudah memperhitungkan perdagangan produk-produk ekspor unggulan Indonesia, investasi, dan kunjungan wisata.
Dalam ajang itu Indonesia menawarkan produk jasa konstruksi, teknologi baru, dan produk inovatif baru. Indonesia juga memperkenalkan sistem layanan kepabeanan baru, yaitu National Single Windows (NSW).
”Dengan demikian, akan ada misi bisnis, misi dagang, forum bisnis, promosi produk, dan budaya, lalu promosi investasi selama enam. Penawaran itu akan menimbulkan efek berganda yang tidak terasa saat pelaksanaan Shanghai Expo,” ujar Edy.
Departemen Perdagangan, sebagai pemimpin dalam pameran dagang ini, meminta tambahan anggaran untuk ikut Shanghai Expo. Dengan gerai seluas 4.000 meter persegi dibutuhkan minimal Rp 75 miliar. Dari pengalaman sebelumnya, untuk gerai 324 meter persegi dibutuhkan sekitar Rp 20 miliar.
Namun, Departemen Keuangan memperkirakan anggaran untuk aktivitas tersebut bisa sekitar Rp 51 miliar.
”Departemen Keuangan masih menggunakan standar biaya umum, padahal masih ada standar lain yang digunakan Departemen Luar Negeri. Jadi perlu persamaan standar,” ujar Edy.
Shanghai Expo adalah salah satu program World Expo yang berlangsung lima tahun sekali. Ajang ini untuk memamerkan produk andalan setiap negara. Indonesia mengikuti acara ini sejak tahun 1964 di New York.
Menurut Menteri Perindustrian MS Hidayat, dalam Shanghai Expo, Indonesia fokus pada produk unggulan, industri kreatif, dan industri unggulan daerah.
Hatta menegaskan, Indonesia akan menggunakan ajang Shanghai Expo untuk memperkuat hubungan dengan China dan menarik manfaat maksimal dalam perdagangan dengan negara itu.
”Ada beberapa departemen yang diminta menyusun programnya. Kami akan habis-habisan untuk promosi Indonesia, terutama dalam peringatan 60 tahun hubungan Indonesia-China,” tutur Hatta.