Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Larang Anak Buahnya Main Golf dengan Bankir

Kompas.com - 29/12/2009, 15:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati secara tegas menerapkan reformasi birokrasi di lingkungan Departemen Keuangan. Dia mengimbau agar anak buahnya, terutama jajaran direktur jenderal (dirjen), tidak berinteraksi secara langsung dengan pengusaha atau bankir yang berpotensi menimbulkan konflik kepentingan.

Bahkan, dia melarang anak buahnya bermain golf dengan pengusaha atau bankir untuk mencegah kecurigaan masyarakat.

"Saya selalu mengatakan ke dirjen saya, dilarang melakukan hubungan ke pihak-pihak yang bisa menimbulkan konflik kepentingan. Sebab, masyarakat kita sedang asyik dan demam curiga," ujar Sri Mulyani di Depkeu, Jakarta, Selasa (29/12/2009).

Larangannya itu memang tidak bersifat mutlak. Meski demikian, menurutnya, untuk mencegah pandangan "miring" masyarakat, para bankir atau pengusaha seharusnya bermain golf dengan koleganya. Adapun untuk para dirjen di lingkungan Depkeu, Menkeu menilai, dapat bermain golf dengan sesama dirjen di lingkungan pemerintah.

"Direktur bank-bank itu main golf-nya dengan koleganya saja. Kalau Dirjen Perbendaharaan ya main sama Dirjen Pajak saja. Jadi, bisa saling berkoordinasi soal penerimaan negara. Ini mencegah lebih baik daripada kita harus repot-repot menjelaskan ke masyarakat," cetusnya.

Sri Mulyani mengakui, posisi jabatan di lingkungan Depkeu selalu menjadi sorotan masyarakat. Di Depkeu sendiri, masyarakat selalu melihat dari tiga sisi, yakni, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, Ditjen Bea Cukai, dan Ditjen Perbendaharaan.

"Ini yang paling menjadi sorotan karena menyangkut puluhan ribu satker (satuan kerja) dan penerimaan negara," tuturnya.

Kalau kinerja ketiga Ditjen tersebut baik, menurut Sri, Depkeu juga akan dilihat sebagai suatu institusi yang bersih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com