Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UMKM Akan Makin Tergilas akibat FTA

Kompas.com - 30/12/2009, 15:06 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Usaha mikro, kecil, dan menengah yang bergerak di bidang industri tekstil dan produk tekstil diramalkan akan makin tergilas akibat kebijakan perdagangan bebas atau FTA ASEAN-China yang akan dimulai pada 1 Januari 2010.

Hal tersebut disampaikan Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Benny Soetrisno dalam jumpa pers Kinerja Industri TPT Indonesia 2009 dan Target 2010 di Kantor API, Jakarta, Rabu (30/12/2009). "Akan tutup yang berorientasi dalam negeri. Kira-kira separuhnya bisa habis. Kalau yang orientasi ekspor sih ya oke, malah ada peluang ekspor, tapi masih kecil," ujar Benny.

Benny juga mengatakan, akibat para pelaku UKM tidak dapat bersaing dengan negara lain seperti China maka kemungkinan banyak pelaku UKM yang beralih menjadi pedagang. Hal tersebut akan berdampak pada bertambahnya jumlah pengangguran.

"Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk yang besar sepantasnya memperkuat sektor industri yang bisa menyerap tenaga kerja lebih banyak. Berbeda dengan Singapura, sebagai negara dengan jumlah penduduk kecil yang seharusnya memperkuat sektor perdagangan," lanjut Benny.

Menurut data API, sepanjang tahun 2008-2009, sebanyak 426 industri tekstil dan produk tekstil (TPT) gulung tikar sehingga 78.158 tenaga kerja terpaksa diberhentikan. Untuk mempersiapkan kemungkinan terburuk, API telah mempersiapkan strategi menghadapi FTA. "Langkah API, kita melakukan pendekatan kepada pembeli kita," ujar Benny.

Benny juga berharap agar pemerintah mengambil kebijakan-kebijakan yang mendukung para pelaku UKM. "Harapan saya seperti bunga untuk kredit kecil dimurahkan. Kan aneh, untuk kredit jumlah besar bunganya lebih murah dari kredit kecil," imbuh Benny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com