Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspadai Kenaikan Harga Beras, Pemerintah Gelar Rapat Terbatas

Kompas.com - 07/01/2010, 20:25 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Untuk mewaspadai kecenderungan kenaikan harga beras setelah pemerintah menaikkan harga pembelian pemerintah atau HPP baru-baru ini, Menteri Pertanian Suswono, Kamis (7/1/10) menemui Wakil Presiden Boediono di Istana Wapres, Jakarta.

Suswono mengakui pihaknya melaporkan agar pemerintah dapat mengantisipasi kecenderungan kenaikan harga beras, yaitu dengan melihat ketersediaan stok beras dan kenyataan harga di la pangan, khususnya di Pasar Induk Cipinang dan Kramat Jati, Jakarta Timur. Kenaikan harga beras itu mencapai sekitar Rp 500 per kilogram.

Pemerintah mengantisipasi dengan merencanakan mengadakan rapat terbatas khusus mengenai pangan untuk mewaspadai kecenderungan kenaikan harga beras tersebut.

"Sekarang ini kecenderungannya harga beras terus naik. Saya tadi sempat mengontak terakhir suplainya masih di atas 2.000 ton. Ini, artinya ini normal dan artinya pasokannya ada. Akan tetapi, harganya meningkat. Jadi, apakah ini karena permainan para pedagang yang memanfaatkan kenaikan HPP, atau memang ada fakta kecenderungan harganya terus naik," ujar Suswono, saat ditanya pers.

Menurut Suswono, akibat El Nino, masa panen raya memang mundur sekitar satu bulan. Namun, kemunduran itu sebenarnya tidak terlalu berat. "Saat ini cadangan beras pemerintah di Bulog sendiri cukup kuat, termasuk untuk beras bagi keluarga miskin (Raskin). Raskin itu untuk 3 bulan ke depan masih cukup. Jadi kalau melihat kondisi ini, memang pemerintah daerah mengevaluasi dan sangat membutuhkan operasi pasar. Saya kira Bulog setiap saat bisa melakukan hal itu," tambahnya.

Diakui Suswono, meskipun kenaikan harga beras itu, meskipun Rp500, Namun, bisa berdampak ke inflasi. Inflasi sekarang sangat tinggi sehingga, tentu ini yang harus ditahan. Jangan sampai menekan lagi. Kenaikan (beras) kalau sudah 10 persen itu bisa berbahaya, sehingga operasi pasar sudah harus dilakukan," lanjut Suswono.

Respon Boediono

Ditanya apa respon Boediono terhadap kecenderungan kenaikan harga beras itu, Suswono mengatakan Wapres dalam waktu dekat akan menggelar rapat terbatas khusus mengenai pangan.

Lebih jauh terkait masa panen raya pada akhir Februari atau awal Maret mendatang, Suswono berharap harga gabah tidak jatuh sehingga dapat merugikan petani.

"Mulai Februari, kelihatannya panennya sudah agak besar dan mungkin saja panen raya itu akh ir Februari atau awal Maret. Yang kita antisipasi, pada saat panen raya itu, jangan sampai harga jatuh. Karena itu diharapkan peran Bulog cukup optimal dan saya berharap, bulog itu menyerapnya dalam bentuk gabah, supaya Unit Pengolahan Gabah Bulog (UPGB) yang selama ini lebih dari 130 unit yang mengganggur itu bisa berfungsi, sehingga HPP itu bisa dinikmati petani," kata Suswono lagi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com