Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merasakan Topan dan Gempa di Jepang

Kompas.com - 08/01/2010, 02:48 WIB

Oleh RIKARD BAGUN

Terjangan badai hujan berkecepatan 50-70 kilometer per jam sangat terasa di sekujur tubuh, membuat badan sedikit oleng. Begitu juga guncangan hebat gempa berkekuatan 7,3 sampai 9 skala Richter.

Tidak ada kepanikan, kecuali menarik napas panjang, bahkan dengan sedikit senyuman tertahan. Itulah pengamalan unik di gedung simulasi bencana topan dan gempa di Tokyo, Jepang, November lalu.

Pemerintah Jepang memang menyiapkan gedung simulasi dan latihan menghadapi bencana gempa dan topan, lebih-lebih setelah gempa dahsyat memorakporandakan Kobe tahun 1995.

Jepang memang sangat serius mengantisipasi bencana gempa, topan, dan tsunami, yang bisa datang menerjang tiba-tiba setiap saat. Paling tidak, setahun sekali dilakukan simulasi menghadapi bencana topan, gempa, tsunami, dan banjir.

Tidak mengherankan, setiap hari masyarakat umum, rombongan anak sekolah, dan pegawai perusahaan berbondong-bondong ke gedung simulasi untuk melatih memadamkan api, menyelamatkan diri dari gempa, tsunami, dan banjir.

Kesadaran tentang ”hidup bersama bencana” itu cukup meluas. Setiap warga masyarakat, tanpa terkecuali, tidak hanya diingatkan, tetapi juga dilatih secara rutin bagaimana mengantisipasi dan menghadapi bencana topan, gempa, tsunami, dan banjir.

Setiap orang diasumsikan dapat bertahan sendiri sampai setengah hari setelah bencana datang, sebelum pertolongan dan penyelamatan tiba. Maka setiap rumah tangga di Jepang umumnya menyediakan cadangan air minum untuk tiga hari dan makanan khusus yang memadai.

Tidak ketinggalan senter untuk mengantisipasi kemungkinan listrik padam ketika bencana datang pada malam hari. Juga tidak boleh lupa pula radio, yang dibutuhkan untuk menyimak siaran berita tentang bagaimana menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.

Ketika gempa dan topan datang, penduduk yang hidup di pesisir diingatkan soal bahaya tsunami, sementara penduduk di lereng gunung diminta waspada terhadap longsor.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com