Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembobol ATM di Bali Bisa Jadi Punya Rencana Lain

Kompas.com - 21/01/2010, 09:12 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Melihat modus pembobolan sejumlah ATM di Bali beberapa hari terakhir, pelaku diperkirakan punya rencana selain kejahatan skimming ATM. Hal tersebut dikatakan pakar forensik teknologi informasi, Ruby Z Alamsyah.

"Biasanya tidak seheboh ini. Saya pikir mereka punya plan lain, misalnya segera kabur ke mana pun," ujar Ruby saat dihubungi, Rabu (20/1/2010) malam. Ia mengatakan, pelaku kejahatan skimming ATM biasanya justru melakukan aksinya diam-diam.

Kenapa demikian? Ruby mengatakan, pelaku yang menjadikan skimming ATM sebagai sumber penghasilannya justru akan mengambil dana tabungan korban dengan cermat. Jangan sampai korban sadar bahwa dana di tabungan diambil sedikit demi sedikit.

"Pemilik ATM kadang-kadang enggak aware (peduli) dengan nominal tabungannya. Jadi kalau berkurang sedikit, tidak akan terasa," jelas Ruby. Kelemahan inilah yang dimanfaatkan pelaku untuk mencuri uang tabungan.

Pelaku biasanya mengambil dengan rasio atau persentase tertentu, misalnya menarik maksimal Rp 10 juta untuk tabungan yang nilainya lebih dari Rp 100 juta atau Rp 1 juta untuk tabungan yang nilainya puluhan juta. Menurut Ruby, kalau tidak punya rencana lain, pelaku tidak mungkin akan membuat habis dana nasabah, seperti di Bali yang semuanya dikuras sampai habis.

Akan digunakan untuk apa dana tersebut, Ruby tak menjelaskan. Namun, katanya, banyak pelaku skimming yang menghabiskan dananya di luar negeri, bahkan menghidupi keluarga yang tinggal di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Indofarma Hadapi Masalah Keuangan, Erick Thohir: Kalau Ada Penyelewengan Kami Bawa ke Kejagung

Whats New
5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

5 Tips Mengerjakan Psikotes Gambar Orang

Work Smart
Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com