Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima LSM Dukung Pembangunan PLTN

Kompas.com - 03/02/2010, 14:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dukungan terhadap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) datang dari lima Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang mengurusi bidang energi nuklir. Dukungan tersebut disampaikan dalam pernyataan sikap "PLTN Menjamin Ketahanan Penyediaan Listrik Nasional" di Hotel Gran Melia, Jakarta, Rabu (3/2/2010).

Lima LSM tersebut yaitu Masyarakat Peduli Energi dan Lingkungan (MPEL), Himpunan Masyarakat Nuklir Indonesia (HIMNI), Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Institut Energi Nuklir (IEN), dan Woman in Nuclear Indonesia (WIN). "Kami menyatakan sikap dan menyerukan untuk mendukung upaya pemerintah mewujudkan rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir," demikian pernyataan sikap tersebut.

Sesuai rencana, pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Presiden No.5 tahun 2006 tentang Kebijakan Energi Nasional, Undang-undang No.10 tahun 1997 tentang ketenaganukliran, Undang-undang Nomor 30 tahun 2007 tentang energi, yaitu mewujudkan energi dalam jangka panjang yang lebih optimal dengan memasukkan energi nuklir dalam bauran energi nasional.

"Kami mendukung terwujudnya bauran energi yang optimal tersebut sebagai transisi ke arah tujuan akhir untuk mengandalkan pada energi terbarukan," lanjutnya.

Saat ini, lebih dari 400 PLTN telah dioperasikan di dunia dan terbukti tingkat keamanan, keekonomisan, ramah lingkungan, serta kehandalannya terjaga. Masa pemanfaatan PLTN diperkirakan dapat diperpanjang hingga 60 tahun. "Program pembangunan PLTN suatu negara dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk peningkatan dan pengembangan teknologi pada umumnya," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com