Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Merauke Food Estate" untuk Ketahanan Pangan

Kompas.com - 03/02/2010, 20:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam rangka mengupayakan ketahanan pangan Indonesia untuk jangka panjang,  pemerintah mempersiapkan program Merauke Food Estate. Dalam program Merauke Estate ini, pemerintah memberdayakan lahan-lahan potensial dan belum tereksplorasi yang ada di Merauke, Papua untuk dijadikan lahan produksi tanaman pangan.

Dijelaskan Wakil Menteri Pertanian Bayu Krisnamurti, Merauke Food Estate adalah salah satu dari sekian banyak usaha yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengupayakan ketahanan pangan dalam jangka waktu yang panjang.

"Merauke Food Estate untuk jangka waktu panjang, bukan untuk jangka pendek. Jadi, jangan mengukur capaian hasilnya dalam jangka pendek," ujar Bayu saat ditemui dalam acara diskusi terkait soal ketahanan pangan di Wisma Antara, Jakarta, Rabu (3/2/2010).

Terkait program Merauke Food Estate tersebut, saat ini pemerintah sedang menyiapkan lahan untuk pertanian beras dan tebu yang nantinya akan diorientasikan untuk ekspor dan swasembada pangan.

Lebih kurang 8.000 sampai 10.000 hektare lahan telah disiapkan untuk pertanian beras dan lahan seluas minimal 30.000 hektare juga telah disiapkan untuk pertanian gula.

Kabarnya, untuk mendukung program Merauke Food Estate ini akan ada 36 investor yang menanamkan modalnya di Merauke. Sekitar 28 di antaranya adalah investor asal dalam negeri dan sisanya adalah investor asing.

Rencananya, program Merauke Food Estate akan diresmikan pemerintah langsung di Merauke, Papua, pada 27 Februari 2010 nanti. Peresmian akan dilakukan langsung oleh beberapa menteri. Termasuk di antaranya Menteri Pertanian, Suswono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com