Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Kepresidenan Baru Digunakan 2011

Kompas.com - 04/02/2010, 17:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mengenai pembelian pesawat kepresidenan RI jenis Boeing 737-800, pemerintah hingga saat ini belum mengeluarkan uang sesen pun. Kalaupun nanti pesawat kepresidenan itu bisa direalisasi, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hanya menggunakannya paling lama 2 tahun. Selebihnya, pesawat kepresidenan itu akan dinikmati oleh presiden RI berikutnya. Demikian disampaikan Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi dalam keterangan pers di Kantor Presiden Kompleks Istana, Jakarta, Kamis (4/2/2010) sore.

Menurut Sudi, rencana pembelian pesawat kepresidenan itu bukan datang dari pemerintah, tetapi dari Komisi I DPR. Pertimbangannya, dengan memiliki sendiri, pemerintah akan lebih menghemat dibandingkan menyewa pesawat dari PT Garuda Indonesia seperti selama ini dilakukan.

"Jika pemerintah menyewa pesawat selama satu tahun, baik untuk Presiden maupun Wapres, biayanya mencapai Rp 180 miliar. Jika lima tahun, maka biayanya sampai Rp 900 miliar. Akan tetapi jika membeli, pesawat Boeing 737-800 harganya 85,4 juta dollar AS atau Rp 800 miliar," papar Sudi.

"Meskipun hanya berbeda sedikit, tetapi keuntungannya, jika memiliki sendiri, kita hanya mengeluarkan anggaran Rp 800 miliar. Beberapa tahun kemudian, kita sudah memiliki pesawat kepresidenan sendiri," ungkapnya.

"Apa itu tidak untung buat kita? Karena kalau kita memiliki sendiri, kita tidak mengganggu pesawat komersial yang kita sewa, terutama rutenya. Jika kita menyewa pesawat komersial, masyarakat akan terganggu," ujar Sudi.

Ditanya tentang permintaan dana Rp 200 miliar untuk pembayaran uang muka bagi negosiasi pembelian pesawat yang diminta ke DPR akhir tahun lalu, Sudi mengaku bahwa dana tersebut belum digunakan sama sekali.

Mengenai realisasi dari pembelian pesawat itu, Sudi menyebutkan bahwa pesawat itu bisa digunakan oleh Presiden Yudhoyono pada tahun 2011.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com