JAKARTA, KOMPAS.com — Memasuki bulan kedua tahun 2010, rupiah tampak mulai kendur setelah selama tahun lalu menunjukkan keperkasaannya terhadap dollar AS dengan menguat hingga 15,1 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan mata uang negara-negara di Asia Tenggara (Malaysia, Singapura, Thailand, dan Filipina), yang penguatannya hanya ada di kisaran 2,5-4,7 persen.
Menurut Treasury & Capital Markets PT Bank Danamon Tbk Anton Hendranata, pada pekan pertama Januari 2010 rupiah memang sempat menguat 1,8 persen. Namun,
rupiah mulai mendapat tekanan pada akhir bulan.
"Walaupun demikian, rupiah masih menguat tipis sebesar 0,5 persen pada bulan Januari, dari Rp 9.403 per dollar AS pada awal Januari menjadi Rp 9.353 per dollar AS pada akhir Januari," sebut dia.
Dia mengatakan, dengan melihat tren rupiah selama bulan Januari yang mulai kurang bertenaga, tren penguatan indeks dollar AS, kecenderungan beberapa negara akan
menaikkan suku bunga acuannya seperti Australia dan China sudah menaikkan suku bunga acuannya, serta tekanan pada neraca pembayaran Indonesia, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS akan berada pada level Rp 9.500 pada akhir tahun 2010.