Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Cost Recovery" Meningkatkan Pendapatan Negara

Kompas.com - 18/02/2010, 19:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam lima tahun terakhir ini rasio pendapatan berbanding biaya sektor hulu minyak dan gas bumi mencapai 4 banding 1. Artinya, setiap 1 dollar AS yang dibayarkan sebagai biaya operasi yang ditagihkan ke negara atau cost recovery menghasilkan penerimaan 4 dollar AS, di mana sedikitnya 67 persen di antaranya menjadi penghasilan pemerintah.

Hal ini dikemukakan Kepala Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Migas R Priyono dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Kamis (18/2/2010), di Gedung DPR RI, Jakarta. Acara itu juga dihadiri ol eh Menteri Keuangan Sri Mulyani serta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh.

Peningkatan cost recovery ternyata menghasilkan penerimaan negara yang jauh lebih besar. Sekitar dari 50 persen dari total pengeluaran untuk pengadaan barang dan jasa dibelanjakan di dalam negeri. "Jadi, kegiatan di sektor hulu migas juga mendorong pertumbuhan industri nasional pendukung sektor migas," ujarnya.

Namun diakui, ada sekitar 17 item dalam daftar negatif pelaksanaan cost recovery yang berpotensi menimbulkan kerugian pemerintah. Salah satunya, kontraktor kontrak kerja sama membebankan seluruh biaya berkaitan dengan pegawai kontraktor itu dalam biaya operasi termasuk di antaranya pajak penghasilan pribadi, rugi penjualan rumah dan mobil ekspatriat.

Pemberian insentif berupa bonus atau rencana insentif jangka panjang serta insentif lain yang sejenis dibebankan kontraktor sebagai biaya operasi dan diklasifikasikan sebagai pengeluaran personal. Selain itu kontraktor mempekerjakan tenaga ekspatriat melalui pihak ketiga karena jabatan ekspatriat terbatas dalam struktural kontraktor, tanpa persetujuan BP Migas padahal pembebanan biaya pekerja asing tidak dapat dibebankan sebagai biaya operasi.

Beberapa item lain adalah, biaya konsultan hukum, konsultan pajak, biaya pemasaran, biaya kehumasan, dan transaksi lain yang merugikan pemerintah. "Kami menindaklanjutinya dengan menyempurnakan pedoman tata kerja, peningkatan pengawasan operasi, serta peningkatan mekanisme audit," kata dia menegaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com