Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Biar Terkontrol, Ayo Pakai Listrik Prabayar

Kompas.com - 23/02/2010, 08:05 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — PT PLN (Persero) menargetkan penambahan pelanggan layanan listrik prabayar sebanyak 50.000 pelanggan atau sekitar 50 persen pada tahun ini. Tahun lalu, PLN baru memiliki pelanggan layanan untuk listrik prabayar sebanyak 100.000 pelanggan.

"Tahun ini kami menargetkan untuk Jawa Bali bisa memasang paling sedikit 150.000 pelanggan prabayar. Tahun lalu kami sudah memasang 100.000 pelanggan prabayar," ujar Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko PLN Murtaqi Syamsudin, Senin (22/2/2010).

Murtaqi optimistis jumlah tambahan pelanggan tersebut bisa tercapai karena ia melihat animo masyarakat cukup tinggi untuk menggunakan listrik prabayar. Pada posisi Februari, Murtaqi mengatakan, jumlah pelanggan prabayar sudah mencapai 140.000 pelanggan.

Layanan jenis ini akan memudahkan pelanggan untuk melakukan kendali atas pemakaian listriknya. Mekanismenya sama seperti ketika menggunakan pulsa.

Pada layanan ini pelanggan juga bisa mengetahui penggunaan listriknya, ada alat untuk memberi tahu pelanggan jika pulsanya sudah habis. "Kalau minat masyarakat cukup tinggi, kami akan agresif untuk memasang layanan prabayar," beber dia.

Ia menambahkan, hingga Maret 2010 PLN membuka promosi bagi pelanggan yang ingin mengonversikan dari pascabayar menjadi prabayar tidak akan dikenai biaya apa pun.

Setelah bulan Maret, PLN akan melakukan evaluasi lagi apakah akan mengenakan biaya tambahan tersebut atau tidak. Saat ini, total pelanggan PLN di seluruh Indonesia mencapai 39,5 juta pelanggan. Sebanyak 29 juta pelanggan merupakan pelanggan di Jawa Bali. (Fitri Nur Arifenie/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com