Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Tradisional Tak Lagi Becek, Pembeli Pun Datang

Kompas.com - 17/03/2010, 08:15 WIB

Oleh Caesar Alexey dan Cokorda Yudistira

KOMPAS.com — Yani berjalan cepat menuju ke Pasar Menteng Pulo, Jakarta Selatan, sambil menutupi kepalanya dengan dompet panjang. Sebuah genangan kecil di pelataran parkir akibat gerimis tadi pagi dia lalui dengan sekali lompatan. Pasar Menteng Pulo adalah sebuah pasar tradisional yang sudah berubah penampilan.

"Sejak dua hari lalu saya kembali berbelanja di sini. Sejak direnovasi, pasar tradisional ini menjadi jauh lebih nyaman untuk berbelanja. Hujan lebat boleh turun, tetapi di dalam pasar tetap kering,” kata Yani (26), ibu rumah tangga di kawasan Menteng Pulo.

Sebelum direnovasi pada 2007, kondisi Pasar Menteng Pulo sama seperti kebanyakan pasar lain yang tidak nyaman. Becek, lantai berlubang, gang antarlos sempit, bocor, panas, sampah di mana-mana, bau tak sedap, dan lalat beterbangan.

Bangunan pasar yang kumuh dan suasana yang tidak nyaman membuat jumlah pembeli bertahap merosot. Hanya masyarakat kelas ekonomi bawah yang masih mau berbelanja.

Kini, pasar eks inpres (instruksi presiden) itu sudah berganti rupa, dibangun seperti hanggar, sehingga tidak panas dan tidak bocor. Lantai yang dulu dari plesteran semen kini berganti dengan keramik. Lantai juga dibersihkan secara teratur sehingga pasar tidak menjadi kumuh.

Los pasar dibuat tinggi dan teratur agar pembeli tidak perlu membungkuk saat bertransaksi dengan pedagang yang sebelumnya duduk di bawah. Penerangan dalam pasar terang. Gang antarlos cukup lebar.

Farid, pedagang daging ayam, mengatakan, sebelum pasar direnovasi, dia hanya mampu menjual 30 ayam per hari. Kini dia mampu menjual lebih dari 70 ayam per hari. ”Jumlah pembeli memang meningkat karena pasar menjadi nyaman setelah selesai renovasi. Kami pun nyaman berjualan dalam situasi yang cukup nyaman,” kata Farid.

Santoso, pedagang sayur, juga mengakui jumlah pembeli dan omzet penjualan mereka meningkat sampai dua kali lipat setelah pasar ditata apik. Pembeli tidak hanya datang dari kalangan ekonomi bawah, tetapi juga dari masyarakat menengah.

Yusni, salah seorang pembeli di pasar tersebut, mengatakan, biasanya dia berbelanja di Carrefour untuk keperluan rumah tangga, termasuk lauk dan bumbu dapur selama seminggu. Kini, dia lebih suka ke Pasar Menteng Pulo untuk membeli sayuran, lauk, dan bumbu dapur.

"Selain mendapatkan barang segar setiap hari, saya juga menyukai hubungan yang akrab dengan para pedagang. Saya juga boleh menawar harga barang sesuai keinginan saya meski kadang harus beradu mulut dengan pedagang," kata Yusni.

Pasar BSD

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com