Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Pakan Ancam Daya Saing Produk Perikanan

Kompas.com - 04/04/2010, 22:26 WIB

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemberlakuan pajak pertambahan nilai atau PPN untuk pakan ikan menimbulkan ancaman terhadap daya saing produk perikanan budidaya. Kebutuhan komponen pakan mencapai 60 persen dari biaya produksi ikan, sehingga pengenaan PPN pakan akan mendongkrak harga jual ikan segar .

Demikian dikemukakan Dekan Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Arif Satria, akhir pekan lalu. Hal itu menyikapi pemberlakuan Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Perubahan Ketiga atas UU No. 8/ 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah mulai 1 April yang memasukkan pakan ikan sebagai produk kena pajak.  

Saat ini, produsen pakan ikan dikuasai oleh segelintir perusahaan besar. Keterbatasan pabrik pakan menyebabkan harga pakan ikan dalam negeri cenderung tinggi. Sebagai ilustrasi, harga produk pakan ikan Indonesia lebih mahal Rp 300-Rp 500 per  kilogram dibandingkan dengan Vietnam.  

"Harga pakan yang semakin mahal pada akhirnya memberatkan pembudidaya ikan. Dibutuhkan upaya serius pemerintah untuk membangkitkan sentra produksi pakan ikan di tingkat masyarakat," ujarnya.  

Arif menambahkan, pemerintah harus segera mendorong investasi pabrik pakan ikan agar produsen semakin banyak dan harga pakan ikan bisa ditekan. Investasi pakan perlu diarahkan ke skala usaha kecil dan menengah pada sentra-sentra produksi perikanan budidaya.  

Hal senada dikemukakan Kepala Riset Pusat Kajian Sumberdaya Kelautan Dan Peradaban Maritim Suhana. Penurunan biaya produksi perikanan di tingkat masyarakat perlu diwujudkan dengan pembentukan rumah-rumah pakan ikan yang dikelola oleh kelompok pembudidaya ikan dengan memanfaatkan bahan baku lokal.

"Pembentukan rumah pakan dengan bahan baku lokal mendorong pembudidaya untuk tidak lagi bergantung pada pakan pabrik yang harganya mahal dan jauh dari jangkauan mereka," ujar Suhana.

Menurut Ketua Divisi Pakan Ikan dan Udang Akuakultur Asosiasi Produsen Pakan Indonesia Denny D Indradjaja, beberapa waktu lalu, mahalnya harga pakan ikan dan udang nasional dipicu oleh kebutuhan bahan baku impor yang tinggi.  

Impor tepung ikan untuk bahan baku pakan 50.000-60.000 ton per tahun atau sekitar 50 persen dari kebutuhan. Adapun bungkil kedelai semuanya diimpor. Produsen pakan ikan terbesar dunia saat ini adalah China, sedangkan di tingkat ASEAN didominasi oleh Thailand. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com