Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin Kecewa Gagalnya Renegosiasi 228 Pos ACFTA

Kompas.com - 06/04/2010, 12:07 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perindustrian MS Hidayat kecewa atas kegagalan renegosiasi 228 pos tarif ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA). Saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Selasa (6/4/2010), wajahnya tampak kesal. Dia mengaku menyayangkan mentahnya perundingan yang dilakukan oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dengan Menteri Perdagangan China Chen Deming di Yogyakarta, Sabtu (3/4/2010) lalu. Pascapertemuan tersebut, Mendag lantas menyatakan bahwa Indonesia akan menerapkan secara penuh ACFTA.

"Ya dia (Mendag) kan mewakili republik. Setelah putus baru kasih tahu saya. Kamu lihat tampangku kecewa enggak ini? Yaaah... menyayangkanlah," kata MS Hidayat saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Selasa (6/4/2010).

Padahal, renegosiasi 228 pos tarif itu merupakan salah satu tuntutan kalangan industri nasional yang khawatir terhadap dampak ACFTA yang diimplemetasikan sejak 1 Januari 2010. Namun, dalam pertemuan antara Indonesia dan China di Yogyakarta pekan lalu, kedua negara sepakat untuk mengimplementasikan perjanjian perdagangan bebas ASEAN-China sesuai jadwal tanpa menunda 228 pos tarif yang diusulkan para pengusaha.

Hidayat sendiri mengaku belum mendapatkan informasi secara jelas terkait gagalnya perundingan tersebut.

"Saya belum jelas, karena Mari (Mendag) memutuskan itu saya enggak tau. Dia hanya bicara ke saya dengan penjelasan sekilas bahwa 228 pos tarif itu disepakati tidak dibicarakan lagi," cetusnya. Menurut dia, kegagalan ini juga membuat para pengusaha kecewa.

Sebagai informasi, pertemuan Indonesia dan China menghasilkan tujuh kesepakatan bersama untuk meyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh sektor-sektor tertentu di Indonesia yang terkena dampak dari ACFTA. Selain menyepakati untuk pengimplementasian ACFTA, pertemuan itu juga menyepakati berbagai kerja sama, di antaranya di bidang perdagangan dan infrastruktur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com