Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ade dan Kolam Terpal Lele Sangkuriang

Kompas.com - 13/04/2010, 09:16 WIB

FX Puniman

KOMPAS.com — Memasuki Kampung Cibeureum RT 08 RW 08, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, terlihat berjajar sekitar 100 kolam terpal warna oranye tempat pembenihan ikan lele sangkuriang. Kampung yang dikenal sebagai sentra perajin sandal ini, kini menjadi sentra usaha pembenihan ikan lele sangkuriang. Ini berkat ketekunan Ade Mulyadi (32), anak kedua dari enam bersaudara pasangan Muchtar (59) dan Rohani (56), sejak dua tahun yang lalu.

Keberhasilan Ade mengembangkan usahanya seperti saat ini tentu tak lepas dari mental bajanya yang pantang menyerah. Meskipun kaki kanannya cacat karena polio sejak usia 3 tahun, dia berhasil mengembangkan usaha pembenihan ikan lele sangkuriang, lele biakan baru yang kini semakin populer, terutama di Bogor.

Pengembangan usaha baru, yakni pembenihan ikan lele oleh pemuda itu, boleh disebut sebagai pelopor usaha pembenihan ikan di sentra perajin sandal Cibeureum. Usahanya bukan main-main. Ade bersama 4 pekerjanya tiap hari mengawasi, merawat sekitar 100 kolam pembenihan, dan menabur pakan untuk benih ikan secara tepat waktu dan tepat takarannya. Kolam ikan itu tampak unik karena dibuat khusus dengan menggunakan terpal warna oranye yang biasa digunakan untuk tenda.

Menurut Ade, usaha pembenihan ikan lele sangkuriang ini diawali dengan kegagalan dalam mengembangkan usaha pembenihan ikan lele dumbo yang dimodali ayahnya. Saat itu, lebih dari Rp 75 juta uang yang dikeluarkan ayahnya untuk modal usaha pembenihan ikan lele dumbo amblas.

”Tak pernah dijual, benih ikan itu mati diduga terserang penyakit,” kata Muchtar, ayah Ade. Sebelum bergabung dengan anaknya mengusahakan pembenihan lele sangkuriang, Muchtar adalah pedagang di pasar dan perajin sandal.

Belajar

Suatu hari, Muchtar yang beralih profesi menjadi pembenih ikan lele ini memperoleh keterangan tentang ”pendekar lele sangkuriang” Nasrudin, di Kampung Sukabirus, Desa Gadog, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Maka, dia pun mendatangi Nasrudin untuk mencari tahu atau ”berguru” ilmu perlelean.

Namun, Muchtar tidak lantas berguru secara langsung. Setelah pertemuan dengan Nasrudin dan mendapat gambaran mengenai usaha itu, Muchtar kemudian mengutus Ade untuk mengikuti pelatihan kepada Nasrudin. Setelah itu, Muchtar menyusul bersama dua anaknya yang lain, Wawan dan Trimulyana, untuk menimba ilmu mengenai pembenihan lele.

Ternyata, untuk menimba ilmu tentang lele tidak perlu waktu berminggu-minggu, berbulan-bulan, apalagi bertahun-tahun. Ade mengikuti pelatihan hanya selama 3 hari di pusat pelatihan lele Nasrudin di Kampung Sukabirus. Dia sudah memperoleh ”jurus-jurus” jitu cara memelihara, memberikan pakan, dan mengatasi penyakit ikan secara tepat.

Tanpa menunggu waktu lagi, bekal pengetahuan itu langsung diterapkan di lapangan. Kolam-kolam pun dibuat tidak dengan menggali tanah, sebagaimana layaknya kolam ikan yang kita kenal selama ini. Mereka menggunakan terpal untuk membuat ”kolam-kolam” itu, dan kemudian diisi benih ikan lele sangkuriang. Rupanya tanda-tanda keberhasilan usaha lele itu mulai tampak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com