Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asri Tadda, Maju dengan Sekolah Bloger

Kompas.com - 18/04/2010, 12:31 WIB

Stefanus Osa Triyatna

Mungkin agak aneh terdengar, kalau bikin blog mesti ada sekolahnya. Akan tetapi, itulah bisnis blog yang dijadikan peluang oleh Asri Tadda, pemuda Luwu Timur, Sulawesi Selatan, untuk membangun semangat kewirausahaan mandiri tanpa harus memiliki kantor.

Kegetolan Asri Tadda (29) mampir di warung internet telah mengubah kehidupannya, bahkan mengubah arah cita-cita sebagai dokter sebagaimana diharapkan orangtuanya. Padahal, ke warung internet (warnet) itu dilakukan di sela-sela kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar.

Alasan sulitnya membiayai kuliah membuat pemuda kelahiran Pabeta, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan, itu memulai bisnis online sejak awal tahun 2007. Asri menekuni aktivitas online sebetulnya sudah sejak akhir tahun 2005.

Menurut suami Dewi Hastuty Sjarief ini, kegemarannya mampir di warnet bikin kesal keluarganya. Karena menekuni bisnis online, kuliahnya sempat tersendat-sendat. Namun, beginilah cara Asri membiayai kuliahnya.

Maklum, Asri mengaku hanyalah seorang pengelola petak pertambakan air asin dan penggiling gabah. Itulah modal untuk membiayai kuliahnya.

Padahal, di warnet itulah Asri menghabiskan waktunya membaca kisah-kisah sukses pengusaha besar. Sampai-sampai, dirinya tertarik untuk bisa berwirausaha. Syukur-syukur bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain. ”Dari membaca-baca, terutama informasi masalah sosial, saya menulis berbagai opini di surat kabar lokal,” kata Asri.

Awal tahun 2007 Asri mengenal bisnis blogging melalui program blog advertising. Perkenalannya dengan dunia blog dimulai dari aktivitas untuk menulis dan memublikasikan artikel, puisi, dan tulisan curahan hati alias curhat secara online pada media hosting blog gratis.

Karena rajin mencari informasi seputar bagaimana cara menghasilkan uang dari internet, akhirnya Asri menemukan titik terang dalam bisnis online hingga saat ini.

Asri mengakui, hambatan terbesarnya adalah keterampilan. Dia sama sekali tidak punya dasar pengetahuan tentang internet dan website sehingga awal perjalanan bisnis online-nya sangat lambat. Semua prosesnya otodidak. ”Saya hanya mahasiswa kedokteran biasa yang kebetulan tertarik dengan dunia blogging dan internet marketing,” kata Asri.

Hingga saat ini dia memiliki sekitar 200 blog dengan berbagai tema dan semuanya disajikan dalam bahasa Inggris. Meskipun sibuk, Asri menyempatkan diri meng-update blog-blog tersebut. Bahkan, dia punya target membuat 2-3 blog baru setiap bulan. Semua ini sebenarnya menjadi investasi bisnis online ke depan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com