Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Desak Penerimaan Pajak Dinaikkan

Kompas.com - 22/04/2010, 22:24 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi XI DPR agaknya terus mendesak agar pemerintah menaikkan target penerimaan pajak. Dewan meminta agar pemerintah menggenjot kenaikan ektra effort atau optimalisasi penerimaan pajak. Dari semula yang hanya disanggupi pemerintah sebesar Rp 9 triliun, menjadi sekitar Rp 11,91 triliun. 

Demikian disampaikan oleh anggota komisi XI DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional Laurens Bahang Dama, saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (22/4/2010) malam.

"Memang berlangsung alot, ya biasalah. Karena ada yang masih bertahan pada ekstra effort Rp 15 triliun dari PDI-P. Ada juga yang Rp 12 triliun, Rp 13 triliun. Setelah didesak, akhirnya pemerintah mau menaikkan dari Rp 9 triliun menjadi Rp 11,91 triliun," kata Laurens.

Adapun untuk rasio penerimaan pajak atau tax ratio sendiri, kata Laurens, diperkirakan akan tetap bertaha di posisi 11,9 persen. Pasalnya, untuk kenaikan tax ratio melebihi 11,9 persen sangatlah sulit untuk disepakati. Pasalnya, dengan ekstra effort sekira Rp 64 triliun saja, tax ratio masih sekitar 11,7 persen.

"Kalau tax ratio masih bertahan disekitaran 11,9 persen. Kalau diminta naik lagi sepertinya pemerintah tidak bisa menyanggupinya. Apalagi dengan banyaknya kasus-kasus yang membuat kepercayaan publik menurun. Ini menjadi dilema bagi Ditjen Pajak. Karena pada satu sisi tax ratio diminta naik, sedangkan disisi lain kecurigaan meningkat," papar Laurens.

Sebelumnya, ditempat yang sama, seluruh Fraksi di Komisi XI menuntut kenaikan penerimaan ekstra pajak. Adapun target optimalisasi tax ratio 2010 yang diharapkan Fraksi bervariasi, yakni dari Fraksi-Golkar, meminta optimalisasi Rp 15 triliun, F-PDI-P Rp 19 triliun, F-PKS Rp 16 triliun, F-PAN Rp15 triliun, F-PPP Rp 17 triliun, F-PKB Rp 15 triliun, F-Hanura Rp 15 Triliun, F-Demokrat Rp5 triliun dan F-Gerindra meminta optimalisasi kenaikan tax ratio mencapai Rp 15,8 triliun.

Dirjen Pajak Tjiptardjo mengatakan bahwa pemerintah hanya sanggup mencapai target tax ratio dari 11,7 persen menjadi 11,9 persen di APBN-P 2010 . Sebenarnya pada pada RAPBN-P 2010 ,  angka 11,7 persen atau setara dengan Rp 733 ,2 triliun ini sudah merupakan nilai evaluasi dari target sebelumnya 12,4 persen atau Rp 742 triliun di APBN 2010.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com