Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Realisasi Kredit Sapi Hanya Rp 56,75 M

Kompas.com - 04/05/2010, 22:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com- Meski menjadi tulang punggung pencapaian swasembada daging sapi 2014, program kredit usaha pembibitan sapi (KUPS) belum berjalan seperti yang diharapkan. Terbukti hingga Selasa (4/5/2010), realisasi KUPS baru Rp 56,75 miliar.

Direktur Budidaya Ternak Ruminansia pada Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian Fauzi Luthan mengakui masih rendahnya realisasi KUPS itu. Pihaknya berharap realisasi kredit terus meningkat.

Mengacu data Kementan, hingga kemarin ada 40 pemohon dalam bentuk perusahaan, kelompok ternak maupun koperasi yang mengajukan KUPS. Mereka mengajukan pinjaman senilai Rp 947 miliar setara 71.455 ekor sapi potong.

Dari 40 pemohon, baru 15 perusahaan, kelompok ternak dan koperasi yang mendapatkan rekomendasi. Dari jumlah itu, baru tiga kelompok ternak, satu perusahaan, dan lima koperasi yang melakukan akad kredit senilai Rp 90 miliar atau 6.280 ekor sapi. Dari jumlah itu kredit yang terealisasi baru Rp 56,75 miliar.

Sedangkan yang mau akad kredit dua kelompok ternak, satu koperasi, dan satu perusahaan senilai Rp 77 miliat setara 6.298 ekor sapi.

Fauzi menyatakan, KUPS mulai diluncurkan Desember 2009. Pada tahun itu Kementan mengalokasikan anggaran Rp 145 miliar untuk subsidi bunga kredit. Dengan bantuan itu peternak hanya dikenakan kewajiban membayar bunga pinjaman 5 persen per tahun untuk pembibitan sapi.

Tahun 2010 Kementan juga mengalokasikan anggaran yang sama, yakni Rp 145 miliar untuk program serupa. Program KUPS penting bagi pencapaian swasembada daging sapi karena diharapkan melalui program ini tumbuh usaha pembibitan sapi yang mampu memasok kebutuhan bibit sapi potong. Saat ini populasi sapi potong berkurang karena tergerus konsumsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com