Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riau Airlines Bebas dari Tuduhan Kartel

Kompas.com - 05/05/2010, 19:49 WIB

PEKANBARU, KOMPAS.com - Maskapai penerbangan Riau Airlines terbebas dari tuduhan praktek kartel biaya tambahan bahan bakar (fuel surcharge) dalam pembacaan putusan sidang Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) di Jakarta, Selasa (4/5/2010) malam.

"Kami menyambut baik putusan KPPU kemarin malam, karena memang pada dasarnya Riau Airlines menghindari upaya-upaya dalam melakukan praktek yang merugikan konsumen atau pengguna jasa," ujar Direktut Utama Riau Airlines, Teguh Triyanto, kepada pers di Pekanbaru, Rabu (5/5/2010).

Riau Airlines merupakan satu dari empat maskapai yakni PT Linus Airways, PT Trigana Air Service, dan PT Indonesia AirAsia yang tidak terbukti menerapkan praktek kartel dalam usahanya atau melanggar pasal 5 Undang-undang Nomor 2 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.

Teguh menjelaskan, pihaknya telah menduga putusan KPPU hingga larut malam itu, sebab dalam menjalankan usahanya, Riau Airlines selalu berpegang pada prinsip keterbukaan karena maskapai tersebut milik masyarakat Pulau Sumatera.

Melalui prinsip keterbukaan itu, operator penerbangan yang dikelola melalui BUMD dengan mayoritas kepemilikan saham Pemerintah Provinsi Riau sebesar 51 persen tersebut juga selalu meningkatkan pelayanan dan kinerja perusahaan.

Pihaknya juga selalu memberi penjelasan kepada penumpang yang ingin mengetahui komponen biaya apa saja yang harus mereka keluarkan untuk satu tiket pesawat Riau Airlines sejalan dengan munculnya maskapai dengan konsep penerbangan murah (low cost carrier).

Seperti komponen biaya tarif dasar tiket, pajak pertambahan nilai (PPN), asuransi penumpang pesawat (IWJR) dan komponen biaya tarif fuel surcharge yang besarannya ditentukan oleh masing-masing maskapai dengan nilai yang bisa berbeda antara rute yang satu dengan rute yang lain yang juga dipengaruhi dengan fluktuasi harga minyak dunia.

Sejalan dengan perkembangan bisnis penerbangan dewasa ini, lanjut Teguh, Riau Airlines menggunakan strategi penurunan biaya operasional serendah mungkin dengan melakukan efisiensi biaya semua lini, namun tetap menerapkan prinsip keterbukaan dan keselamatan penerbangan.

"Dengan strategi itu kita selalu menyediakan tarif promosi kepada konsumen untuk setiap rute penerbangan, tetapi tetap mempertahankan profit yang ingin dicapai," tambah Teguh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com