Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Elpiji 3 Kg Dapat Asuransi

Kompas.com - 07/05/2010, 21:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Masyarakat diimbau menggunakan elpiji 3 kilogram sesuai prosedur untuk mencegah terjadinya kecelakaan. Sejauh ini, kecelakaan dalam penggunaan elpiji bersubsidi itu masih dilaporkan terjadi di sejumlah tempat.

"Kami memberi asuransi bagi pengguna elpiji 3 kg untuk kecelakaan yang disebabkan penggunaan material dan aksesori paket perdana elpiji 3 kg, termasuk korban kebakaran," kata Sekretaris Korporat PT Pertamina Toharso, Jumat (7/5/2010) di Jakarta. Nilai asuransi maksimal Rp 50 juta bagi korban meninggal dan cacat tetap, nilai maksimal Rp 25 juta untuk perawatan, dan santunan atas aset yang mengalami kerusakan.

Sejak ditunjuk pemerintah untuk melaksanakan konversi minyak tanah ke elpiji pada 2007, Pertamina mendistribusikan 44.145.394 paket perdana konversi hingga 29 April 2010. Dari penarikan minyak tanah itu, subsidi BBM bisa dihemat Rp 22,54 triliun. Bila dikurangi biaya paket konversi Rp 10,29 triliun, ada penghematan bersih negara Rp 12,25 triliun.

Namun, dalam pelaksanaannya terjadi kecelakaan terkait penggunaan material elpiji 3 kg, yaitu 27 insiden pada tahun 2008, 9 kejadian pada 2009, dan 6 kecelakaan pada 2010. Penyebabnya antara lain gas elpiji bocor terakumulasi, pemasangan regulator tidak tepat, penggunaan tabung tidak sesuai prosedur, serta lokasi penempatan tabung dan kompor tidak sesuai standar keamanan (tidak ada ventilasi, merokok dalam ruangan itu, serta memakai kompor minyak tanah dan elpiji secara bersamaan).

Atas dasar itu, pihaknya membentuk tim satuan tugas elpiji agar bisa segera mengatasi keadaan di lapangan dan meningkatkan pengawasan atas proses operasional dan keamanan paket konversi elpiji. Satgas elpiji yang dibentuk Pertamina itu terdiri dari anggota-anggota lintas direktorat, termasuk bagian gas domestik pemasaran dan bagian keselamatan kesehatan lindungan lingkungan.      

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com