Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandal Handuk Indonesia Sampai Jepang

Kompas.com - 08/05/2010, 18:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.comBooth PT Cresco Indonesia pada Gelar Produk Sepatu dan Kulit Indonesia 2010, Sabtu (8/5/2010) sore, tampak ramai. Para pengunjung menjejali booth berukuran 2 x 2 meter itu. Beberapa di antaranya bahkan membawa anak-anak usia SD. Mereka asyik memilih sandal handuk yang dipajang, seperti sandal hotel.

Begitu selesai memilih, mereka menanyakan harga sandal-sandal beraneka warna itu. Namun, tak sedikit yang kecewa karena sebagian besar memang tak dijual. Sandal-sandal ini hanya sebagai contoh untuk pemesanan dalam jumlah besar. Jangan salah, sandal-sandal ini memang sudah merambah pasar internasional.

Salah satu penanggung jawab booth, Maman AB, mengatakan bahwa setiap bulan, ribuan pasang sandal dikirim melalui Pelabuhan Tanjung Priok ke Jepang. Tahun 2009, ekspor ke Negeri Matahari Terbit itu mencapai 680.000 pasang. "Tiap bulan bisa mencapai 60.000-an," katanya kepada Kompas.com.

Maman mengatakan, sandal-sandal ini laku di Jepang karena kebiasaan masyarakat Jepang menggunakan alas kaki di dalam rumah. Oleh karena itu, berbagai bentuk sandal rumahan, mulai dari sandal handuk sampai sandal berhak rendah beraneka warna dibuat. Alhasil, pesanan terus bertambah.

Tak hanya ke Jepang, tapi juga di dalam negeri, baik oleh penginapan-penginapan ternama maupun pesanan penjualan atau suvenir pernikahan. Harganya pun tidak terlalu mahal. Sandal handuk standar seperti yang ada di hotel-hotel dijual Rp 6.000-Rp 9.000 per pasang untuk minimal pesanan 500 pasang.

Untuk model yang lebih elegan dan lebih tebal, bahan handuknya dijual hingga harga Rp 20.000 untuk minimal pesanan 200 pasang. Namun, ternyata, meski sandal-sandal tersebut dibuat di kawasan Jalan Mekar Raya Kav 29 Gedebage Bandung, pemiliknya adalah orang Jepang.

Tiap tiga bulan sekali, keluarga Ikeda datang ke Indonesia untuk memantau usahanya. Usaha ini berdiri pada 14 Agustus 1989 dan terus bertahan. Bahkan, usaha ini bisa menciptakan lapangan kerja. Maman mengatakan, pegawainya sudah mencapai 130 orang. "Lumayanlah bisa jangkau kerja saudara-saudara di sana," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com