JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Pusat Statistik atau BPS mencatat adanya penurunan jumlah tukang ojek yang diperkirakan mencapai sekitar 130.000 orang dalam setahun terakhir. Fenomena ini terjadi karena usaha tukang ojek tertekan oleh rendahnya harga beli motor sehingga masyarakat beralih membeli motor ketimbang bergantung pada ojek terus-menerus.
Kepala BPS Rusman Heriawan mengungkapkan hal tersebut di Jakarta, Senin (10/5/2010).
Menurut Rusman, penurunan jumlah ojek ini menunjukkan berkurangnya lapangan kerja di sektor transportasi. Karena semakin berkurangnya pelanggan, tukang ojek beralih ke pekerjaan lain hanya demi menyambung hidup.
"Penurunan jumlah pekerja di sektor transportasi ini tidak terjadi pada angkutan udara atau laut, ini terjadi pada angkutan darat, terutama ojek yang mulai jenuh. Mereka terpaksa meninggalkan sektor angkutan sebagai implikasi dari harga motor yang murah. Masyarakat lebih memilih beli motor daripada ngojek terus," ungkapnya.
Penurunan jumlah pekerja juga terjadi pada sektor pertanian yang diperkirakan mencapai 200.000 orang sejak Februari 2009 ke Februari 2010. Tenaga kerja di pertanian memang sangat labil karena mereka akan langsung berpindah pekerjaan jika diketahui ada pekerjaan lain yang lebih menarik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.