Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 12/05/2010, 15:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Rabu (12/5/2010) sore cenderung stabil, karena pelaku pasar mengurangi aksi lepasnya.

Nilai tukar rupiah turun lima poin menjadi Rp 9.090-Rp 9.100 per dollar AS dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 9.085-Rp 9.095.
     
Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib di Jakarta, Rabu,  mengatakan, pelaku pasar mengurangi tekanan jual karena pasar saham Indonesia membaik, akibat aksi beli pelaku pasar terhadap saham pertambangan. "Akibatnya tekanan negatif pasar terhadap rupiah agak berkurang, sehingga mata uang Indonesia itu kembali berada di bawah Rp 9.100 per dollar AS," kata Kostaman Thayib.

Menurut Kostaman, pelaku mengurangi kegiatannya di pasar, karena mereka mempersiapkan diri menyambut hari libur kenaikan Yesus Kristus pada Kamis (13/5). "Kami melihat aktifitas pasar pada penutupan sore agak berkurang, sehingga tekanan pasar terhadap rupiah melemah," ujarnya.

Rupiah, lanjut dia pekan lalu sempat terpuruk hingga mencapai Rp 9.370 per dollar AS, namun dengan membaiknya pasar eksternal maka rupiah kembali menguat bahkan mendekati angka Rp 9.000 per dollar AS.
     
"Namun rupiah terlihat sulit mencapai level Rp 9.000 per dollar AS, karena Bank Indonesia (BI) menjaga agar tetap berada di atas level 9.000 sebab apabila sampai menembus level tersebut dalam waktu lama maka akan menggerus pendapatan negara dari devisa," katanya.
     
Menurut dia, rupiah diharapkan tidak bergerak naik maupun turun atau stabil dalam kisaran yang sempit, sehingga eksportir maupun importir akan dapat melakukan usahanya dengan baik. "Kami optimis BI memang sengaja masuk pasar agar rupiah tidak bergejolak, "ucapnya.

Rupiah pada pekan depan diperkirakan masih akan bergerak dalam kisaran sempit sehingga posisi tetap pada kisaran antara Rp 9.050 sampai Rp 9.150 per dollar AS. "Otoritas moneter kemungkinan akan tetap berada di pasar untuk menjaga pergerakan kedua mata uang itu, apalagi BI memiliki cadangan yang cukup besar," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com