Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDAM Minta Tarif Listrik Khusus

Kompas.com - 14/05/2010, 16:22 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak hanya menolak kenaikan tarif dasar listrik (TDL), Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) juga meminta untuk diberlakukan tarif khusus yang masih dibawah tarif industri.

"Kami mengajukan pemberlakuan TDL khusus untuk PDAM sehingga tidak dikenakan tarif industri dan tarif multiguna," ungkap Sekretaris Umum Persatuan Perusahaan Air Minum (PERPAMSI), Agus Sunara, Jumat (14/5/2010), saat jumpa pers di Hotel Santika, Jakarta.

Dengan tarif khusus ini, PDAM berharap tidak mengalami kenaikan biaya listrik sehingga besarnya tarif sama seperti sebelum kenaikan. Hal ini juga ditujukan untuk menyelamatkan PDAM dari kebangkrutan.

"Kami berharap tarifnya masih ada di klaster di bawah industri dan di atas rumah tangga, sehingga PDAM tidak akan terkena dampak kenaikan ini," ujarnya kembali.

Menurut Agus, harus ada intervensi kebijakan dari pemerintah demi melindungi masyarakat karena air adalah barang strategis dan penyediaan akses air bersih bagi masyarakat adalah tanggung jawab pemerintah, PDAM hanya sebagai operator.

"Lagipula kita ini perusahaan yang bertujuan melayani masyarakat, tentunya nanti akan merugikan masyarakat juga kalau kenaikan TDL ini berdampak pada PDAM," ujar Agus.

Selain menghadapi ancaman kenaikan biaya listrik, PDAM juga masih diberatkan dengan disentif pemakaian listrik pada pukul 17.00-22.00 WIB dengan tarif dua kali lipat. Biaya listrik PDAM terbilang cukup besar yakni mencapai porsi 40 persen dari total biaya produksi.

Upaya pengajuan tarif khusus untuk PDAM ini sebenarnya sudah siupayakan empat tahun lalu, namun belum terealisasikan. Rencananya, pemerintah akan menaikan TDL sebesar 15 persen pada tanggal 1 Juli  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com