Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TDL Naik, 30 Persen PDAM Bisa Tutup

Kompas.com - 14/05/2010, 16:36 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kenaikan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 15 persen per tanggal 1 Juli 2010 membuat Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) resah. Sebanyak 30 persen di antaranya bisa saja tutup. Demikian diungkapkan Sekretaris Umum Persatuan Perusahaan Air Minum (Perpamsi), Agus Sunara.

"Ada sekitar 119 persen perusahaan yang masuk kategori sakit, dan 30 persen di antaranya bisa saja kolaps karena listrik naik," ujarnya, Jumat (14/5/2010), saat jumpa pers di Hotel Santika, Jakarta.

Hal ini dikarenakan dampak berlipat yang terjadi saat listrik naik. Selain biaya produksi yang naik karena mengandalkan pompa listrik, biaya bahan baku berupa produk kimia juga diperkirakan akan turut naik.

"Beberapa perusahaan bahkan harus memilih untuk membayar listrik dulu atau bayar gaji pegawai dulu," ujarnya kepada pers.

Biaya listrik menjadi komponen terbesar dalam pengeluaran PDAM, yakni sebesar 40 persen. Jumlah ini cukup besar karena PDAM masih mengandalkan pompa listrik dan belum menemukan energi alternatif yang lebih efisien selain listrik.

Menurut Agus, perusahaan bisa mengeluarkan biaya mulai dari ratusan juta hingga miliaran rupiah untuk biaya listrik. "Seperti di Palembang itu bisa sampai Rp 2,2 miliar per bulan," ujarnya.

Perpamsi kini membawahi sekitar 394 PDAM di seluruh Indonesia. Hanya 103 perusahaan yang dinyatakan sehat, sementara 234 lainnya merupakan perusahaan kurang sehat atau sakit. Perusahaan dengan kategori kedualah yang riskan terhadap kenaikan TDL. Sementara itu, PDAM kini baru menjangkau 24 persen masyarakat Indonesia. Angka tersebut akan semakin menyusut jika banyak PDAM yang gulung tikar karena kenaikan tarif dasar listrik ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com